Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
4045DB3E-5C45-4CAB-997E-0A5CBCA4B967.jpeg
Pengacara Keluarga Arya, Dwi Librianto (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Intinya sih...

  • Arya Daru naik ke rooftop Gedung Kemlu untuk melihat penguntit.

  • Keluarga menganggap kematian Arya Daru tidak wajar dan menyinggung soal rekaman CCTV di indekosnya.

  • Keluarga meminta TNI untuk melakukan pendalaman terkait saksi yang merupakan istri anggota TNI.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Keluarga Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan (ADP) menduga, Arya diikuntit oleh orang tidak dikenal (OTK) sebelum ditemukan meninggal dunia tak wajar di indekosnya.

Pengacara Keluarga Arya, Dwi Librianto mengatakan, kliennya sudah diikuti OTK sejak berada di mal Grand Indonesia (GI). Dugaan penguntitan itu kemudian membuat Arya Daru panik.

"Panik itu terjadi karena dugaan kami, dia ada yang ngikutin. Ada yang ngikutin," ujar Dwi di Bareskrim Polri, Senin (15/9/2025).

1. Arya Daru naik ke rooftop Gedung Kemlu untuk melihat penguntit

Penampakan Diplomat Muda Kemlu RI, Arya Daru Pangayunan (39) sempat ke rooftop Gedung Kemlu lantai 12, Pejambon, Jakarta Pusat pada Senin (7/7/2025).

Setelah merasa diikuti OTK, Arya kemudian bergegas menuju rooftop Gedung Kemlu RI. Tujuannya, untuk melihat apakah Arya masih diikuti atau tidak.

"Karena mau lihat orangnya masih ada apa tidak. Karena dia tahu biasanya bisa lihat ke bawah dan dia pun bisa lihat ke bawah itu," ujar dia.

2. Keluarga beberkan kejanggalan kematian Arya Daru

Momen detik-detik akhir sebalum Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (39) ditemukan tewas terekam CCTV indekos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng Jakarta Pusat. (Dok. Istimewa)

Dwi mengaskan, keluarga hingga saat ini masih menganggap kematian Arya Daru tidak wajar. Sebab, sebelum peristiwa Arya Daru tengah bersiap untuk pindah tugas ke luar negeri bersama istri dan anak-anaknya.

“Waktu di Polda dikatakan bahwa korban mengalami burnout. Burnout itu setingkat di bawah depresi. Apakah dengan itu korban bisa langsung lakukan bunuh diri, atau menghabisi dirinya sendiri?” kata Dwi.

Ia pun menyinggung soal rekaman CCTV di indekosnya. Saat itu Arya Daru telihat masih membuang sampah.

“Dengan kondisi sehat dan sebagainya, tidak ada tanda-tanda depresi gitu. Dan banyak kenjagalan yang kami teliti, tapi itu belum bisa kami teliti, karena sampai sekarang pun tidak ada laporan hasil perkembangan perkara,” ujar dia.

3. Keluarga minta TNI dalami soal Vara

Polisi saat menemukan tas dan belanjaan Arya Daru di Gedung Kemlu, Jakarta Pusat, 7 Juli 2025. (Dok. Istimewa)

Sebelumnya, pihak keluarga juga telah meminta bantuan TNI untuk melakukan pendalaman. Sebab, seorang saksi yang menemani Arya Daru di GI, Vara merupakan istri anggota TNI.

“Jadi, suami daripada saksi korban terakhir adalah anggota TNI, yang dua orang itu. Itu juga kita mohon penyidikan lebih mendalam lagi,” ujarnya.

Editorial Team