Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
default-image.png
Default Image IDN

Depok, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 Kota Depok mengklaim selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan PPKM Level 4, telah berusaha melakukan penanganan dan pengendalian kasus. Hasilnya, selama penerapan PPKM Darurat hingga PPKM Level 4, terjadi penurunan dan peningkatan kasus COVID-19.

Pemerintah Kota Depok bersama instansi lainnya, mulai dari TNI, Polri, hingga rumah sakit berusaha menekan angka penularan COVID-19. Selama penerapan PPKM Darurat hingga PPKM Level 4 selama 3 Juli hingga 13 Agustus, terjadi peningkatan kasus signifikan.

"Terjadi penambahan cukup signifikan, yaitu penambahan 36.401 kasus konfirmasi atau 36.62 persen dari seluruh kasus akumulasi," ujar Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Depok, Mohammad Idris, Depok, Jawa Barat, Jumat (13/8/2021).

1. Kasus kematian mengalami peningkatan

Pemakaman khusus COVID-19 di TPU Karabha, Tapos, Depok. Pemakaman seluas 1,8 hektare ini, Sabtu (7/8/2021) nyaris penuh. (IDN Times/Umi Kalsum)

Idris mengatakan, refleksi penambahan kasus selama PPKM Darurat dan PPKM Level 4 dari 3 Juli hingga 13 Agustus terjadi penambahan signifikan. Tren perbaikan kasus sembuh 40.332 kasus atau 43.58 persen dari seluruh kasus sembuh.

"Demikian pula kasus aktif telah terjadi penurunan persentase kasus aktif, yang semula 15,35 persen menjadi 4,97 persen," tutur dia.

Namun pada kasus kematian, terjadi tren peningkatan angka kesembuhan yakni semula 82,86 persen menjadi 93,09 persen. Hal itu menjadi perhatian Satgas Penanganan COVID-19 untuk mengurangi risiko penularan COVID-19 yang berujung pada kematian.

2. Rekapitulasi kasus COVID-19 selama PPKM Darurat dan PPKM Level 4

Ilustrasi Kota Depok (IDNTimes/Dicky)

Berdasarkan data refleksi kasus Satgas Penanganan COVID-19 Kota Depok, pada 3 Juli hingga 13 Agustus, secara akumulasi yang sebelumnya 63.008 kasus menjadi 99.409 kasus. Jumlah kasus aktif pada 3 Juli sebanyak 9.671 kasus dan pada 13 Agustus menjadi 4.942 kasus.

"Jumlah kasus isoman (isolasi mandiri) yang sebelumnya 9.221 kasus telah terjadi penurunan dan kini hanya 4.667 kasus," ucap Idris.

Jumlah kasus kematian pada 3 Juli sebanyak 1.128 kasus namun pada 13 Agustus menjadi 1.914 kasus atau terjadi penambahan 786 kasus. Jumlah kasus sembuh sejak 3 Juli sebanyak 52.209, namun pada 13 Agustus menjadi 92.541 kasus.

"Untuk warga yang melakukan perawatan pada 3 Juli sebanyak 450 kasus dan hingga hari ini sebanyak 275 kasus," terang Idris.

3. Zonasi Kota Depok berubah menjadi zona oranye

Pintu masuk Kota Depok melalui Jalan Raya Margonda dari arah Jakarta Selatan. (IDN Times/Dicky)

Idris menuturkan, Kota Depok yang sebelumnya selama PPKM Darurat dan PPKM Level 4 diberlakukan, selama lima minggu berada di zona merah atau zona risiko tinggi. Namun berdasarkan rilis dari Bersatu Lawan COVID-19 (BLC) Satgas Pusat pada 11 Agustus, dalam minggu ini zonasi Depok mengalami perbaikan dan masuk zona oranye.

"Minggu ini Kota Depok berada di zona risiko sedang atau zona oranye dengan skor 1,81," kata dia.

Walaupun telah berada di zona oranye, Satgas Penanganan COVID-19 meminta warga tetap menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, warga dapat mematuhi segala aturan dan kebijakan pada PPKM Level 4.

"Tetap berikhtiar dan berdoa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha menolong, semoga ujian ini dapat segera berakhir," tutup Idris. 

Editorial Team