Jakarta, IDN Times - Amnesty International Indonesia buka suara atas kematian seorang anggota TNI AD berpangkat Prajurit Dua (Prada), Lucky Chepril Saputra Namo akibat penyiksaan oleh sejumlah seniornya di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, peristiwa nahas tersebut menjadi bukti masih adanya budaya kekerasan dalam sistem pembinaan prajurit TNI.
“Kejadian ini kembali menyingkap wajah kelam budaya kekerasan dalam sistem pembinaan prajurit di tubuh TNI. Ironisnya, Prada Lucky diduga disiksa secara keji oleh seniornya di Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan yang baru diresmikan Presiden," kata Usman dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (12/8/2025).