Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
antarafoto-korban-tewas-banjir-bandang-di-tapanuli-selatan-1764658424.jpg
Foto warga yang terdampak banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Senin (1/12/2025). (ANTARA FOTO/Yudi Manar)

Intinya sih...

  • Penempatan relawan mulai tenaga medis, logistik, dan dukungan teknis

  • Hadirkan surveyor untuk mendukung pendirian Posko Satgas

  • Pengerahan dokter spesialisasi dukung layanan medis

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mengonsolidasikan Posko di 28 Perguruan Tinggi dan 11 Perguruan Tinggi Pendukung dalam Program Pengabdian kepada Masyarakat Tanggap Darurat Bencana. Hal ini merespons musibah banjir bandang yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.

Mendiktisaintek Brian Yuliarto mengungkapkan, dalam kondisi seperti saat ini, kehadiran akademisi, peneliti, dan mahasiswa di lapangan menjadi wujud nyata bahwa ilmu, teknologi, dan inovasi harus bekerja untuk masyarakat.

"Kami memastikan seluruh sumber daya perguruan tinggi bergerak cepat, terkoordinasi, dan tepat sasaran,” kata dia, Jumat (5/12/2025).

1. Penempatan relawan mulai tenaga medis, logistik, dan dukungan teknis

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto (dok. Istimewa)

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemdiktisaintek, Khairul Munadi menjelaskan keberadaan posko menjadi upaya agar dukungan dan aktivitas operasi tanggap darurat bencana dapat lebih optimal dan tepat sasaran, khususnya dalam membantu masyarakat di wilayah sekitarnya.

"Lokasi pembangunan posko serta penempatan relawan mulai tenaga medis, relawan logistik, dan dukungan teknis, akan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan agar respon kemanusiaan dapat berlangsung lebih efisien, cepat, dan tepat sasaran. Perluasan jaringan posko juga berorientasi pada pemetaan kebutuhan di wilayah terdampak lainnya. Ini penting agar akses bantuan lebih merata," ujarnya.

2. Hadirkan surveyor untuk mendukung pendirian Posko Satgas

Warga melintas di area banjir bandang dan longsor di Kelurahan Huta Nabolon, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Rabu (3/12/2025). (ANTARA FOTO/Yudi Manar)

Hingga saat ini untuk tanggap darurat di Aceh, Kemdiktisaintek telah menghadirkan bantuan mulai dari tenaga medis, dapur umum, hingga air bersih. Salah satu kampus yang hadir adalah Universitas Syiah Kuala (USK). Ada empat surveyor yang dikirimkan dari Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) ke Kabupaten Pidie Jaya. Tim ini ditugaskan mendukung pendirian Posko Satgas dan melakukan survei cepat kebutuhan masyarakat di wilayah terdampak.

3. Pengerahan dokter spesialisasi dukung layanan medis

Banjir setinggi lutut masuk pemukiman warga, pipa pam tampak bocor usai pengerukan parit (IDN Times/Eko Agus Herianto)

USK juga mengerahkan 15 dokter residen dari berbagai spesialisasi untuk memperkuat layanan medis. Dukungan ini dikoordinasikan melalui Satgas Senyar USK, yang saat ini telah membuka pusat layanan informasi dan penggalangan bantuan terpusat melalui Rumah Amal USK.

"Alhamdulillah tim medis dari FK USK sudah berangkat menuju Aceh Tengah dan Bener Meriah. Mencoba menembus wilayah tengah dan memberikan pelayanan serta mendampingi masyarakat terdampak. Tim juga berangkat ke Aceh Tamiang dengan pendekatan dua sisi, dari arah Banda Aceh dan Medan. Tim dari Medan akan sekaligus membawa perbekalan kesehatan, sementara tim dari Banda Aceh adalah tenaga medis," kata Ketua Satgas Bencana Senyar USK, Syamsidik.

4. Upaya pendistribusian bantuan oleh Universitas Teuku Umar (UTU)

Dampak kerusakan bencana banjir bandang Sumatra Barat (dok. BNPB Indonesia)

Selain USK, upaya tanggap darurat lainnya juga telah dilakukan lewat pendistribusian bantuan oleh Universitas Teuku Umar (UTU). Dukungan ini merupakan tindak lanjut koordinasi Kemdiktisaintek terkait penanggulangan bencana dan pemulihan pascakrisis, yang melibatkan Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) setempat.

Penyaluran bantuan mencakup beberapa titik terdampak, antara lain Kecamatan Woyla dan Pante Ceureumen di Kabupaten Aceh Barat, serta Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang di Kabupaten Nagan Raya, yang hingga saat ini masih menjadi lokasi prioritas karena belum sepenuhnya menerima dukungan bantuan.

Editorial Team