Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemendikbud Buat Festival Lingkar Tiong Kandang untuk Masyarakat Adat

Kemendikbudristek Festival Lingkar Tiong Kandang (dok. Kemendikbudristek)
Kemendikbudristek Festival Lingkar Tiong Kandang (dok. Kemendikbudristek)

Jakarta, IDN Times - Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbudristek menyelenggarakan festival Lingkar Tiong Kandang di Desa Tae, Balai Batang, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Festival itu diselenggarakan pada 22-24 Agustus 2022, untuk memberdayakan masyarakat adat Ketemanggunan Tae.

Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi, mengatakan masyarakat adat Ketamanggunan Tae telah menerima penetapan hutan adat dari Kementerian LHK. Sjamsul menjelaskan, Kemendikbudristek juga sudah menggelar sekolah kearifan lokal untuk masyarakat adat Ketemanggunan Tae.

"Setelah para generasi muda adat menyelenggarakan temu kenali potensi budaya lokal dan melakukan pemanfaatan potensi tersebut, kami kembali mendorong kolaborasi melalui Festival Lingkar Tiong Kandang," ujar Sjamsul dalam keterangannya, Senin (22/8/2022).

1. Masyarakat mensakralkan Bukit Tiong Kandang

Kemendikbudristek Festival Lingkar Tiong Kandang (dok. Kemendikbudristek)
Kemendikbudristek Festival Lingkar Tiong Kandang (dok. Kemendikbudristek)

Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot menjelaskan, di Desa Tae, ada sebuah bukit. Dia mengatakan, bukit tersebut bernama Tiong Kandang. Oleh masyarakat adat, bukit tersebut disimbolkan sebagai sakralitas budaya.

"Momentum festival ini diharapkan mampu mengaktifkan kembali berbagai berbagai tradisi untuk memperkuat keberadaan komunitas-komunitas adat di sembilan desa dan di dua kabupaten (tujuh desa di wilayah Kabupaten Sanggau dan dua desa di wilayah Kabupaten Landak) di sekitar Bukit Tiong Kandang," ucap Yohanes.

Menurutnya, festival yang diselenggarakan Kemendikbudristek juga selaras dengan visi-misi pemerintahannya.

2. Kemendikbud gelar sekolah lapangan di Jayapura, kembangkan potensi adat

Kemendikbudristek menggelar sekolah lapang kearifan lokal di Kabupaten Jayapura, Papua. (dok. Kemendikbudristek)
Kemendikbudristek menggelar sekolah lapang kearifan lokal di Kabupaten Jayapura, Papua. (dok. Kemendikbudristek)

Sebelumnya, Kemendikbudristek juga menggelar sekolah lapang kearifan lokal di Kabupaten Jayapura, Papua. Acara tersebut digelar pada 15-16 Agustus 2022 di Balai Adat Kampung Yoboi, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura.

Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek, Sjamsul Hadi, mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk mengembangkan potensi budaya yang ada di masing-masing daerah.

"Sekolah lapang kearifan lokal adalah salah satu bentuk pendidikan kontekstual yang bertujuan mendukung proses pemajuan kebudayaan oleh para pemuda-pemudi adat. Ini dapat menjadi media belajar para generasi muda adat kepada para empu budaya (sesepuh dan tokoh adat) dalam pelestarian budaya lokal," ujar Sjamsul dalam keterangannya, Selasa (16/8/2022).

3. Sekolah lapang kearifan lokal diharapkan dukung pengembangan potensi budaya

Kemendikbudristek menggelar sekolah lapang kearifan lokal di Kabupaten Jayapura, Papua. (dok. Kemendikbudristek)
Kemendikbudristek menggelar sekolah lapang kearifan lokal di Kabupaten Jayapura, Papua. (dok. Kemendikbudristek)

Sjamsul mengatakan, peserta yang ikut dalam sekolah lapang kearifan lokal itu memiliki panggilan tersendiri, yakni pandu budaya.

Sementara itu, Koordinator Kegiatan, Deden Haris Muslim, mengatakan, potensi budaya di Sentani masih banyak yang bisa dikembangkan dan dimanfaatkan. Oleh karena itu, sekolah lapang kearifan lokal diharapkan dapat mendukung proses tersebut.

"Karena sekolah ini merupakan bentuk sekolah konservasi, pemberdayaan dan sekolah regenerasi para pemuda-pemudi adat dalam menjaga alam dan budaya masyarakat adat," kata dia.

Adapun pada akhir kegiatan, para peserta diminta untuk menyusun rencana tindak lanjut bersama penyelenggaraan sekolah lapang kearifan lokal ke depannya.

Dia berharap, berbagai hasil dari penyelenggaraan sekolah lapang dapat menjadi bagian dalam berbagai festival yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober mendatang di sekitar Danau Sentani. Antara lain, Festival Ulat Sagu Kampung Yoboi, Festival Danau Sentani, dan Kongres Aliansi Masyarakat Adat Nusantara.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafian
Anata Siregar
Muhammad Ilman Nafian
EditorMuhammad Ilman Nafian
Follow Us