Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemenkes Buka Beasiswa, BGS: Kurangnya Dokter Spesialis itu Nyata

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin saat memberikan paparan di Konferensi Pers: Nota Keuangan & RUU RAPBN 2023 pada Selasa (16/8/2022). (youtube.com/Ministry of Finance Republic of Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Indonesia masih mengalami kekurangan dokter spesialis. Alhasil, masalah ini menyebabkan pada antrean pasien yang panjang dan sulitnya akses terhadap dokter di seluruh daerah Indonesia. 

Untuk mempercepat produksi dokter spesialis, Kementerian Kesehatan bersama Lembaga Pengelola Pendidikan (LPDP) menambah kuota beasiswa tahun ini untuk 1.600 peserta dari tahun lalu yang hanya 600.

Budi mengatakan, beasiswa juga ditujukan untuk dokter, dokter gigi, subspesialis, fellowship dan SDM Kesehatan lainnya. 

“Kurangnya dokter spesialis itu nyata. Masyarakat hingga kini sulit untuk mendapatkan akses ke dokter. Untuk itu pemerintah ingin mempercepat produksi dokter spesialis sehingga kekurangannya dapat segera diatasi, salah satunya melalui pemberian beasiswa ini,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam siaran tertulis, Selasa (14/2/2023).

1. Kekurangan dokter spesialis disebabkan kurangnya produksi

ilustrasi nakes kelelahan setelah memberikan pelayanan pasien positif COVID-19 (IDN Times/Ervan)

Dirjen Tenaga Kesehatan, Arianti Anaya, mengatakan kekurangan dokter spesialis disebabkan oleh kurangnya sisi produksI. Sehingga, sulit untuk dilakukan pemerataan ke seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia. 

"Kementerian Kesehatan melakukan upaya transformasi SDM Kesehatan, salah satunya dengan melakukan pembaharuan sistem. Hal itu guna meningkatkan jumlah produksi serta upaya pemerataan dokter spesialis di seluruh kabupaten/kota di Indonesia," ujar Arianti.

2. Kemenkes sediakan 1.600 beasiswa untuk nakes tahun ini

Ilustrasi tenaga medis COVID-19 saat mengenakan APD, termasuk masker. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Kementerian Kesehatan bersama LPDP terus berupaya meningkatkan jumlah penerima beasiswa pendidikan dokter spesialis yang semula 300 menjadi 600 di tahun 2022. 

Pada 2023 menjadi 1.600, dan tahun 2024 akan disediakan sebanyak 2.500 beasiswa untuk dokter spesialis, sub-spesialis, termasuk fellowship lulusan luar negeri. 

3. Beasiswa pendidikan untuk mempercepat pemenuhan jumlah tenaga kesehatan

dokter spesialis anak dan perawat RSUD RAPB PPU (IDN Times/Istimewa)

Beasiswa ini merupakan implementasi dari transformasi sistem kesehatan pilar kelima yakni transformasi Sumber Daya Manusia Kesehatan. 

"Adanya beasiswa pendidikan ini dapat mempercepat pemenuhan jumlah tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis yang nantinya dapat tersebar secara merata di seluruh pelosok Tanah Air," ucapnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
Dini Suciatiningrum
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us