Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gedung Kementerian Kesehatan RI (Website/padk.kemkes.go.id/)
Gedung Kementerian Kesehatan RI (Website/padk.kemkes.go.id/)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) membuat program beasiswa fellowship dokter spesialis. Beasiswa itu disediakan bagi dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya yang ingin melanjutkan pendidikan di dalam maupun luar negeri.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan program beasiswa fellowship itu diutamakan untuk spesialis kanker, jantung, stroke, uro-nefrologi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) pada bidang peminatan.

“Program ini jadi salah satu upaya pemerintah untuk mempercepat pemenuhan dan pemerataan layanan subspesialistik di rumah sakit,” ujar Budi dalam keterangannya, Senin (8/5/2023).

1. Untuk meningkatkan keilmuan tenaga kesehatan

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Kamis (28/1/2021) (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Budi menerangkan program beasiswa itu diberikan untuk meningkatkan keilmuan tenaga kesehatan. Menurutnya, program tersebut diberikan tidak hanya untuk pengusul rumah sakit pemerintah, tapi juga diberikan bagi dokter yang bekerja di rumah sakit swasta.

Budi mengatakan, pada tahap pertama, sudah ada 643 penerima beasiswa dokter spesialis dan 20 orang penerima beasiswa dokter subspesialis pada semeter pertama tahun 2023.

“Terima kasih ibu (Menkeu) dikesempatan ini ada sekitar 643 yang mendapatkan beasiswa. Sebenarnya diberikan kuota 1.000 tapi ada kendala tempat, kuota kurang, sehingga tidak semuanya terserap. Kedepan semoga bisa lebih banyak lagi,” ucap dia.

2. Program fellowship akan dibuka sepanjang tahun

Gedung Kementerian Kesehatan RI (Website/p2ptm.kemkes.go.id/

Lebih lanjut, Budi menyebut program fellowship akan dibuka sepanjang tahun untuk seluruh dokter spesialis yang sudah memiliki surat penerimaan dari unit penyelenggara di dalam negeri dan luar negeri. Masa studi program fellowship akan didanai paling singkat 3 bulan dan paling lama 24 bulan.

Ada 16 negara tujuan beasiswa fellowship luar negeri, seperti Amerika Serikat, Australia, Belanda, Brunei Darussalam, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Canada, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Taiwan, Tiongkok dan Vietnam.

Budi mengatakan, pembukaan beasiswa fellowship dokter spesialis ini merupakan bentuk pelaksanaan pilar ketiga transformasi kesehatan, yakni peningkatan SDM kesehatan.

3. Sri Mulyani mendukung langkah peningkatan layanan kesehatan

Menteri Keuangan, Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam kesempatan itu, Menteri Keuangan, Sri Mulyani mendukung peningkatan layanan kesehatan.

“Saya melalui LPDP maupun melalui anggaran Kementerian termasuk Kementerian Kesehatan dan anggaran ke transfer ke pemerintah daerah, sangat mendukung langkah-langkah untuk membangun ekosistem kesehatan yang baik. Masalah kesehatan begitu sangat rumit, menantang, dan berubah sangat cepat," ucap Sri Mulyani.

Editorial Team