Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Vaksinasi COVID-19 di Lhokseumawe, Aceh, Jumat (19/11/2021) (ANTARA FOTO/Rahmad)
Vaksinasi COVID-19 di Lhokseumawe, Aceh, Jumat (19/11/2021) (ANTARA FOTO/Rahmad)

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan, M. Syahril, mengakui cakupan vaksinasi booster dosis ketiga atau vaksinasi booster COVID-19 di Indonesia terbilang masih sangat rendah.

''Vaksinasi ketiga meningkat pada awal April, kemudian terjadi penurunan yang tentunya banyak penyebab sehingga capaian vaksinasi booster pertama ini masih landai,'' kata Syahril dikutip laman kemkes, Senin (19/8/2022).

1. Imunitas masyarakat turun pada tahun depan

ilustrasi mobilitas warga di tengah pandemi COVID-19 (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Syahril mengatakan Kemenkes  telah menyusun sejumlah strategi untuk meningkatkan cakupan vaksinasi booster COVID-19. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh pada masyarakat. Sebab ada kemungkinan imunitas masyarakat turun di tahun depan.

''Meskipun saat ini persentase kasus harian COVID-19 terus menurun, vaksinasi primer dan booster terus kita gencarkan. Jadi, kalau ada gelombang baru COVID-19 kita lebih siap karena kekebalan tubuh kita masih kuat,'' ujar Syahril.

2. Kemenkes akan jemput bola ke rumah sampai pasar

ilustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Syahril menambahkan Kementerian Kesehatan juga akan menerapkan strategi jemput bola guna mendekatkan layanan vaksinasi kepada sasaran terutama kelompok rentan yang kesulitan mengakses sentra vaksinasi.

''Jemput bola ini untuk memudahkan sasaran yang kesulitan mengakses layanan vaksinasi COVID-19. Caranya dengan mendatangi rumah-rumah, pasar maupun tempat publik lainnya. Jadi kita kejar, tidak menunggu mereka datang ke puskesmas atau pusat-pusat layanan vaksinasi, tapi kita jemput bola,'' ujar Syahril.

3. Galakkan lagi sentra vaksin

Masyarakat umum mengantri di Sentra Vaksinasi COVID-19 bertajuk “Vaksin di Bandara” di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (12/07/2021). (dok. Traveloka)

Syahril menyebutkan saat ini pihaknya telah mendorong seluruh kepala daerah baik gubernur maupun bupati/walikota untuk terus menjalankan vaksinasi COVID-19 bekerjasama dengan pihak-pihak lainnya.

Menurutnya, akselerasi ini perlu dilakukan agar semakin banyak daerah yang cakupan vaksinasi ketiganya diatas 50 persen. Karena sejak dimulai pada 22 Januari 2022 lalu, baru ada 3 daerah yang cakupan vaksinasi ketiganya sudah diatas 50 persen.

Ketiga daerah tersebut yakni Provinsi Bali, DKI Jakarta dan Kepulauan Riau. Bali menempati posisi tertinggi dengan persentase 69,8 persen, DKI Jakarta dengan 66,0 persen dan Kepulauan Riau 52,1 persen.

''Penyediaan sentra-sentra vaksinasi terutama di tempat-tempat publik, perlu kembali digalakkan untuk mendekatkan layanan vaksinasi kepada masyarakat. Saya kira ini bisa kembali menarik minat masyarakat,'' ujar Syahril.

Editorial Team