Bjorka Bocorkan Data Luhut Belum Booster, Jubir Menko Ungkap Faktanya
Jakarta, IDN times - Hacker yang menyebut dirinya bernama Bjorka kini jadi sorotan publik, karena membocorkan data pribadi para menteri, salah satunya Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Dalam data yang dibagikan hacker @bjorkanism, warganet menyoroti data NIK Luhut yang belum terdaftar atau menerima vaksin ketiga atau booster.
Sontak hal itu menuai beragam reaksi warganet. Menanggapi hal ini, Juru Bicara Kemenko Marves, Jodi Mahardi menegaskan, Luhut sudah mendapatkan vaksin COVID-19 ketiga atau booster pada awal Januari 2022.
"Pak Menko sudah booster kok, ada sertifkat vaksin ketiganya tertanggal 8 Januari 2022," ujar Jodi saat dikonfirmasi IDN Times, Selasa (13/9/2022).
1. Bjorka juga membocorkan data pribadi Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G Plate
Selain Luhut, Bjorka juga membocorkan data pribadi Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny Gerard Plate. Bjorka sempat memposting tulisan “Stop Being An Idiot” usai Menkominfo melarang Bjorka meretas data di Indonesai melalui media.
Namun, dua hari berselang setelah postingan itu, tepatnya pada 10 September 2022, Bjorka langsung memposting data pribadi milik Johnny lengkap mulai dari nomor handphone, nama lengkap, jenis kelamin, NIK, Nomor KK, alamat, tanggal lahir, pekerjaan, pendidikan terakhir, agama, golongan darah, status dalam keluarga, nama orang tua, nama istri, hingga status vaksin.
Bersama dengan postingan itu, Bjorka menulis, “Happy Birthday Johnny Johnny Yes Papa,” dalam akun twitternya, @bjorkanism.
2. Informasi pribadi Ketua DPR Puan Maharani juga bocor
Bjorka juga berhasil meretas informasi pribadi Ketua DPR RI Puan Maharani. Tak hanya itu, Bjorka juga menyindir putri Presiden ke-5 RI tersebut.
“How are you madam? How does it feel to celebrate a birthday when many people are protesting about the price of fuel right in front of your office? (Apa kabar Bu? Bagaimana rasanya merayakan hari ulang tahun di saat banyak orang sedang protes kenaikan harga BBM di depan kantormu?)," tulis Bjorka.
3. Motif Bjorka hanya ingin permalukan pemerintah
Dosen dan Peneliti Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (UI), Setiadi Jayid mengatakan, motif Bjorka terkait aksi-aksinya tak lain hanya ingin mempermalukan pemerintah. Bukan cari uang.
"Kalau minta uang dia nyerang akan menyerang orang kaya, tetapi dia nyerang pemerintah karena keamanannya lemah. Jika berhasil, dia mendapat penghargaan dari temannya," ujarnya saat dihubungi IDN Times.
Setiadi menyarankan, sebaiknya pemerintah tak perlu menangkap Bjorka, namun mengamankan dan melakukan tindakan nyata agar publik percaya. Selain itu, semestinya pemerintah juga tidak melempar tanggung jawab saat ada kebocoran data.
"Jadi bukan menangkap, tapi mengamankan. Jangan bersikap punya panggung atau bagusnya saja, mau Kominfo, Kemhan silakan dipilih, jangan ada masalah lempar-lemparan, jadi mesti ada tindakan buat rakyat percaya lagi," sarannya.
