Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sebagian besar warga Afghanistan memilih kabur dari negaranya setelah kelompok Taliban telah menguasai hampir seluruh wilayah Afghanistan. (Twitter.com/Anthony41806183)

Jakarta, IDN Times - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bersama Kedutaan Besar RI di Afghanistan segera mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Afghanistan, pasca-negara tersebut jatuh ke tangan Taliban.

"Ini sebagai upaya mengantisipasi perkembangan politik yang dramatis atau situasi yang semakin tidak kondusif, di samping tetap terus melakukan pemantauan mengenai situasi keamanan di Afghanistan," kata pria yang akrab disapa Bamsoet seperti dilansir ANTARA, Kamis (19/8/2021).

1. Kemenlu juga diminta mendata WNI di Afghanistan

Seorang anak yang mengungsi dari provinsi bagian selatan, yang meninggalkan rumah akibat peperangan antara Taliban dengan aparat keamanan Afghanistan, tidur di taman umum yang digunakan sebagai penampungan di Kabul, Afghanistan, Selasa (10/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/FOC.

Bamsoet juga meminta Kemenlu RI segera menginstruksikan ke KBRI agar mendata WNI yang berada di Afganistan, serta terus memantau kondisi dan perkembangan politik, serta keamanan guna memastikan keselamatan WNI dan staf KBRI di negara tersebut.

"Meminta komitmen pemerintah RI untuk dapat memastikan bahwa keselamatan WNI termasuk staf Kedutaan Besar RI (KBRI) di Kabul menjadi prioritas bagi Pemerintah," kata Bamsoet.

Saat ini, kata Bamsoet, pemerintah terus mematangkan rencana evakuasi bagi sekitar 15 WNI yang masih berada di Afghanistan. Kondisi negara tersebut, kata dia, dalam ketidakpastian, setelah kelompok Taliban menguasai pemerintahan pada Minggu (15/8/2021).

Bamsoet berharap penyelesaian gejolak politik di Afghanistan segera terjadi agar dapat menciptakan perdamaian, sebagaimana yang diharapkan masyarakat Afghanistan dan dunia internasional.

2. Indonesia diminta mengantisipasi gelombang pengungsi Afghanistan

Editorial Team

Tonton lebih seru di