Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Instagram.com/adityafajarr

Jakarta, IDN Times - Provinsi Banten dikenal memiliki potensi wisata perdesaan dan perkotaan. Tidak hanya itu, Banten juga memiliki potensi untuk mengembangkan wisata religi. Potensi-potensi tersebut akan dimaksimalkan Kementerian Pariwisata lewat focus group discussion (FGD). Rencananya, kegiatan ini akan dilangsungkan Rabu (14/8), di Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang, Banten.

Menurut Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya Oneng Setya Harini, focus group discussion (FGD) ialah langkah untuk mengidentifikasi potensi dan memberikan pemahaman tentang pengelolaan wisata religi dan wisata perdesaan. 

Event itu mengundang narasumber Ketua Tim Percepatan Pariwisata Halal, Ketua Tim Percepatan Wisata Perdesaan, pengelola pesantren, dan H Ahmad Yani dari MDI MUI yang akan menyampaikan tentang manajemen masjid profesional yang diharapkan dapat memberikan gambaran secara utuh tentang pengembangan wisata religi. Termasuk pengelola desa wisata di sekitar pondok pesantren.

“FGD ini juga merupakan rintisan pengembangan wisata budaya. Nantinya, secara bertahap akan diberikan bimbingan teknis agar dapat menghasilkan produk wisata religi dengan paket-paket wisata yang terintegrasi dengan potensi daya tarik wisata lain di sekitar Banten. Karena Banten memiliki potensi sangat besar dan memiliki daya saing yang tinggi," paparnya, Senin (12/8).

1. Pengembangan wisata budaya dihadapkan pada sejumlah permasalahan mendasar

instagram.com/admprtma

Oneng menambahkan bahwa pengembangan wisata budaya dihadapkan pada sejumlah permasalahan mendasar, yaitu berupa manajemen pengelolaan kawasan, karena belum terintegrasi antarsektor. Ada juga masalah tingginya keegoisan antarindividu dan sektor. 

“Serta, masih kurangnya kemampuan guide atau pengelola dalam hal interpretasi dan story telling, serta belum optimalnya pengelolaan berprinsip go digital. Kita akan bahas semua di FGD,” katanya.

Ditambahkan Oneng, dalam pertemuan juga akan mengajak tokoh masyarakat yang hadir untuk mengampanyekan atau membudayakan nilai-nilai Sapta Pesona, yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan dalam keseharian pondok pesantren maupun masyarakat sekitarnya.

2. FGD akan mengidentifikasi produk wisata perdesaan dan perkotaan di Tanara

Instagram.com/wowbanten

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani, mengatakan FGD akan mengidentifikasi produk wisata perdesaan dan perkotaan di Tanara.

“Selain itu, kegiatan ini menginventarisasi potensi wisata perdesaan dan perkotaan bernuansa religi di Tanara. Tujuannya untuk mengadakan kesepahaman dengan pemerintah setempat. Terutama dalam pengembangan potensi wisata perdesaan dan perkotaan bernuansa religi di Tanara,” papar Ni Wayan Giri.

3. Pariwisata Banten sangat kaya

IDN Times/Kemenpar

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan bahwa pariwisata Banten sangat kaya. Potensinya menyebar. Ada potensi wisata perdesaan dan perkotaan. Banten juga kuat dengan wisata religi. Wisata sejarah juga ada di sana. Belum lagi wisata nature dan kulturnya.

“Banten adalah destinasi yang sangat lengkap. Semua bentuk wisata ada di sana. Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata terus melakukan upaya untuk menggali potensi-potensi tersebut. Dengan lokasinya yang relatif dekat dari Ibu Kota Jakarta, Banten akan menjadi alternatif terbaik untuk wisatawan,” papar Menteri Pariwisata terbaik di ASEAN itu.

Editorial Team