Bersama para mitra, Kemensos juga membangun 20 unit rumah di lokasi yang berada dekat dengan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini tersebut. Sebanyak 20 unit rumah tahan gempa dibangun dengan harapan mengurangi kemungkinan jatuh korban bila gempa berulang.
“Sebenarnya ada 8 rumah yang rusak karena bencana. Tapi karena rumah yang lainnya kondisinya tidak layak maka sekalian kita bangun. Jadi total ada 20 unit rumah,” katanya.
Selain terkait dampak bencana, bantuan Kemensos juga dimaksudkan untuk mendorong masyarakat sekitar meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam perjanjian tersebut dibangun pula Student Learning Center. Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas akan membantu menyediakan bahan atau materi belajar seperti buku-buku.
“Di Student Learning Center tersebut akan disiapkan berbagai fasilitas yang memungkinkan warga setempat bisa mengakses informasi melalui internet. Mereka bisa belajar jarak jauh juga dengan nyaman,” kata Mensos.
Kelengkapan Student Learning Center didukung dengan fasilitas lainnya berupa ketersediaan air bersih yang tidak mudah didapatkan di kawasan tersebut. “Tapi dengan bantuan alumni ITB, saya mendapat informasi sumber air tersebut sudah bisa didapatkan,” kata Mensos.
Untuk listrik, telah disiapkan listrik dengan tenaga surya solar cell . Dengan segala fasilitas ini, diharapkan mereka bisa mandiri. “Mereka harus bisa mandiri. Sebab lokasi ini kan jauh dari kota terdekat, sekitar 3 jam. Jadi agak terpencil,” kata Mensos.
Dengan segala bantuan tersebut, diharapkan tidak hanya membantu TTU dari dampak bencana banjir, namun juga meningkatkan sumber daya manusia warga setempat.