Jakarta, IDN Times - Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa sivitas akademika tidak boleh berhenti berkreasi dan menciptakan berbagai inovasi terkait produktivitas pangan dalam kondisi pandemik COVID-19.
Salah satunya ialah menciptakan model kerja penyuluhan pertanian berupa sistem pertanian terpadu (integrated farming system). Yang dimaksud sistem pertanian terpadu ialah satu sistem yang menggunakan ulang dan mendaur ulang, menggunakan tanaman dan hewan sebagai mitra, serta menciptakan suatu ekosistem yang meniru cara alam bekerja.
Sistem pertanian terpadu juga termasuk satu praktik budi daya aneka tanaman/aneka kultur yang beragam dengan "micro output" dari satu budi daya menjadi input kultur lainnya sehingga meningkatkan kesuburan tanah dengan tindakan alami menyeimbangkan semua unsur hara organik. Pada akhirnya membuka jalan untuk pertanian organik ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Peran penyuluh pertanian pun diperlukan melalui transfer ilmu, sharing ilmu, sharing informasi, dan sharing pengalaman sehingga mampu meningkatkan produktivitas, informasi, bahkan pengalaman para petani yang bisa menambah atau mengubah pengetahuan, keterampilan, dan sikap (PKS) mereka.