Kunjungi Yogyakarta, Peserta Famtrip Timor Leste Dikenalkan Budaya Jawa

Kali ini Keraton Yogyakarta jadi destinasi peserta famtrip

Yogyakarta, IDN Times - Sebagai kota budaya, Yogyakarta selalu menjadi magnet bagi para wisatawan. Termasuk bagi para peserta familiarization trip (famtrip) asal Timor Leste. Tidak heran, mereka pun tampak antusias ketika diajak berkunjung ke Keraton Yogyakarta atau Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Rabu (9/10).

Salah satu peserta famtrip, Trifonio Martins dari Orange Tour & Travel, mengaku sangat terkesan dengan Keraton Yogyakarta. Baginya, suatu kehormatan bisa melihat langsung kompleks bangunan keraton yang berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya.

“Saya rasa ini menjadi salah satu kekuatan Yogyakarta untuk menarik wisatawan. Apalagi, sebagian bangunan keraton terbuka untuk umum dan bisa dikunjungi siapa pun. Dari segi bangunan, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik. Memiliki balairung-balairung mewah, lapangan, serta paviliun yang luas. Ah, tidak ada di negara kami. Saya akan promosikan ini,” ujar Tifonio.

1. Para peserta famtrip dikenalkan soal keraton

Kunjungi Yogyakarta, Peserta Famtrip Timor Leste Dikenalkan Budaya JawaIDN Times/Kemenpar

Keraton memang menjadi salah satu objek wisata di Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan. Termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menjelaskan, Keraton Yogyakarta didirikan Sultan Hamengku Buwono I pada 1755 atau beberapa bulan pasca-Perjanjian Giyanti dilakukan. Sebelum menempati bangunan keraton, Sultan Hamengku Buwono I sempat berdiam di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman. 

“Secara fisik, Keraton Yogyakarta memiliki tujuh kompleks inti, yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara), Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul (Kamandhungan Selatan), dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan). Asyik banget memang kalau kita sambangi. Selamat menikmati Yogyakarta negara tetanggaku, Timor Leste,” kata Rizki.

2. Para peserta famtrip terkesan mengunjungi keraton

Kunjungi Yogyakarta, Peserta Famtrip Timor Leste Dikenalkan Budaya JawaIDN Times/Kemenpar

Sejauh ini, Keraton Yogyakarta dikenal memiliki berbagai warisan budaya. Baik yang berbentuk upacara atau kegiatan maupun benda-benda kuno dan bersejarah. Keraton Yogyakarta juga merupakan lembaga adat lengkap dengan pemangkunya. Karenanya, nilai-nilai filosofi dan mitologi terasa sangat kental.

"Para peserta famtrip happy dengan agenda dan semua destinasi yang kami datangi. Kemenpar pintar mengemas agendanya, kami dibuat nyaman, padat namun happy. Jadi dapat semua," puji salah satu peserta, Alice Maria dari Obrigado Travel Timor Leste.

3. Yogyakarta salah satu daerah tujuan wisata yang banyak menarik wisatawan

Kunjungi Yogyakarta, Peserta Famtrip Timor Leste Dikenalkan Budaya JawaIDN Times/Kemenpar

Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, Yogyakarta ialah salah satu daerah tujuan wisata yang selama ini cukup banyak menyerap wisman. Selain memiliki bangunan-bangunan bersejarah, kekuatan Yogyakarta ialah seni budaya yang masih mengakar kuat di tengah masyarakat. Tidak salah jika peserta famtrip asal Timor Leste diajak berkunjung ke sini.

“Sebagai sebuah perjalanan pengenalan destinasi wisata, famtrip harus menyenangkan dan mewakili kekayaan Indonesia. Dari Yogyakarta, peserta akan mendapat pengalaman yang menarik sehingga travel agent dan tour operator bisa menyusun paket wisata untuk ditawarkan kepada customer-nya. Mudah-mudahan, kunjungan wisman Timor Leste ke Indonesia, khususnya Yogyakarta semakin meningkat,” tutur Menpar Arief.

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya