Pekan Depan, Gandrung Sewu Akan Tampilkan Ribuan Penari di Banyuwangi 

Para penari bakal menyajikan sendratari berkisah heroik

Banyuwangi, IDN Times – Pagelaran tari kolosal Banyuwangi, Gandrung Sewu, siap digelar pada akhir pekan depan, Sabtu (12/10). Bakal jadi pemandangan yang eksotis, ribuan penari Gandrung dari berbagai usia dengan busana yang menyala akan menampilkan keindahan gerak tari di bibir Pantai Marina Boom.
Festival kesenian rakyat ini menyajikan tarian yang dibalut dalam sendratari dan berkisah perjuangan heroik rakyat Blambangan melawan kolonial. Lebih dari 1.000 (sewu - bahasa setempat) penari Gandrung akan menari dengan latar pemandangan Selat Bali.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan festival ini seperti perayaan tahunan para penari Gandrung. Mereka datang dari berbagai penjuru Banyuwangi. Para penari berkumpul dan berlatih bersama untuk menghadirkan atraksi seni kolosal yang memikat. Beralaskan pasir pantai, mereka akan menari dengan lincah dan membentuk beragam formasi yang bakal menjadi pemandangan yang tak terlupakan.

“Kemegahan Gandrung Sewu telah menjadikan event ini masuk 10 Best Calendar of Event Wonderful Indonesia,” kata Bupati Abdullah Azwar Anas, Sabtu (5/10).

1. Gandung Sewu sebagai upaya regenerasi seniman tari Banyuwangi

Pekan Depan, Gandrung Sewu Akan Tampilkan Ribuan Penari di Banyuwangi IDN Times/Kemenpar

Gandrung Sewu tahun ini melibatkan 1330 seniman tari dan musik Banyuwangi. Mengambil tema "Panji-Panji Sunangkara", sendratari ini akan bercerita tentang semangat membara Pangeran Rempeg Jagapati memimpin rakyat Banyuwangi saat melawan kolonial Belanda.

Bupati Anas mengatakan, gandrung adalah identitas budaya Banyuwangi yang mendunia. Tidak hanya menghadirkan event, Anas menerangkan bahwa Gandrung Sewu digelar sebagai upaya regenerasi seniman tari di Banyuwangi.

"Setiap tahunnya, seniman cilik, muda, hingga paruh baya antusias menampilkan atraksi kolosal Gandrung Sewu untuk menunjukkan kebanggaan mereka terhadap budaya daerah pada publik global. Semua penari dari usia enam hingga paruh baya menyambut event ini dengan sukacita," tutur Bupati Anas.

Anas menambahkan, pada 12 Oktober 2019 juga akan disuguhkan atraksi budaya daerah lainnya, yakni Festival Lembah Ijen dan Ngopi Sepuluh Ewu (10.000). Festival yang rutin digelar setiap bulan di Taman Gandrung Terakota ini menyuguhkan sendratari Meras Gandrung, kisah perjalanan kisah seseorang penari menjadi "Gandrung".

“Jika ingin melihat kisah Gandrung lebih dekat lagi, silakan hadir di Festival Lembah Ijen usai menonton Gandrung Sewu. Sendratari ini digelar di amfiteater berlatarkan hamparan sawah yang dikelilingi ratusan patung gandrung berbahan terakota. Amfiteater ini berada di ketinggian 600 mdpl di kaki ijen,” kata Bupati Anas.

2. Rangkaian acara di Banyuwangi padat pada Oktober ini

Pekan Depan, Gandrung Sewu Akan Tampilkan Ribuan Penari di Banyuwangi IDN Times/Arsip Humas Pemkab Banyuwangi

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan & Pariwisata MY Bramuda menambahkan, para wisatawan bisa mengunjungi Festival Lembah Ijen dan Ngopi 10 Ewu usai menonton Gandrung Sewu. Festival Lembah Ijen akan dimulai sekitar pukul 19.00, sementara Ngopi 10 Ewu yang digelar di Desa Adat Kemiren akan berlangsung dari pukul 17.00 hingga 21.00.

"Selama festival Ngopi 10 Ewu berlangsung, ribuan cangkir kopi dengan motif yang sama akan tersaji di sepanjang jalan utama Desa Kemiren. Kopi yang sengaja dihidangkan warga setempat itu sebagai perlambang sambutan hangat warga Kemiren kepada tamu pengunjung," kata Bramuda.

Selama Oktober 2019 ini, beragam event juga meramaikan Banyuwangi Festival, antara lain, pada Sabtu (5/9) digelar Kuntulan Caruk di Gesibu Banyuwangi. Kuntulan atau Hadrah Kuntul merupakan kesenian asli Banyuwangi dengan jenis peralatan yang khas berupa alat musik ritmis, yang disebut terbang.

Pada Oktober ini, ada juga Festival Band Remaja (18 Oktober) dan Festival Gendhing Osing (26 Oktober) sebagai ajang pencarian bibit seniman musik muda berbakat di Banyuwangi. Selain itu, digelar pula Banyuwangi Writing Festival (20 Oktober), Santripreneur Festival (20-22 Oktober), Banyuwangi International BMX (26-27 Oktober), Festival Anak Sholeh pada Selasa-Rabu (29-30 Oktober), dan Traditional Market Festival (30 Oktober).

3. Banyuwangi mampu menghadirkan festival berkelas setiap pekan

Pekan Depan, Gandrung Sewu Akan Tampilkan Ribuan Penari di Banyuwangi IDN Times/Helmi Shemi

Bagi Menteri Pariwisata Arief Yahya, keseriusan Banyuwangi dalam menggarap sektor pariwisata patut ditiru karena mampu menghadirkan festival berkelas setiap pekan.

“Banyuwangi adalah kota festival. Kota yang tidak pernah berhenti menghadirkan atraksi dan inovasi. Tahun ini saja mereka bisa menggulirkan 99 event besar. Salah satunya Gandrung Sewu yang masuk dalam Calendar of Event Nasional,” tutur Menpar Arief.

Menpar menambahkan, keseriusan Banyuwangi menggarap pariwisata memang luar biasa. Daerah lain pun bisa meniru langkah mereka.

“Buat daerah lain, tidak perlu ragu menjadikan pariwisata sebagai leading sector. Karena pariwisata adalah cara termudah dan termurah mendongkrak PAD. Banyuwangi bisa menjadi benchmark,” tutur Menpar Arief.

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya