Tour de Singkarak 2018 Dongkrak Pariwisata Sumatera Barat

Gak perlu jauh-jauh ke Perancis deh

Bukit Tinggi, IDN Times - Sumatera Barat (Sumbar) mengerti betul cara mendongkrak pariwisata. Gelaran balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) yang dibuka, Sabtu (3/11), menjadi buktinya.

1. TdS sebagai cikal bakal sport tourism di Indonesia

Tour de Singkarak 2018 Dongkrak Pariwisata Sumatera Barattourdesingkarak.id

Event ini dibuka Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty. TdS akan berlangsung hingga 11 November 2018. Hadir di pembukaan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, Walikota Bukit Tinggi Ramlan Nurmatias, serta Sekjen PB ISSI, Jadi Rajagukguk.

"Inilah salah satu cikal bakal konsep sport tourism di Indonesia. Keberadaannya mampu menginspirasi beberapa event sejenis di Indonesia. Sejak digulirkan tahun 2009, TdS telah bertranformasi menjadi sebuah pemicu perkembangan pariwisata Sumbar," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Bukit Tinggi sebagai kota awal gelaran ini bergeliat kencang. Hadirnya 22 tim dengan 122 pembalap dari 13 negara, menjadi menu utama menggeliatnya kota sejuk ini. Pembalap tersebut juga membawa official serta crew yang cukup besar. Belum lagi ratusan awak media yang ikut meliput ajang sport tourism tersebut. 

2. Ekonomi masyarakat setempat akan sangat terbantu

Tour de Singkarak 2018 Dongkrak Pariwisata Sumatera BaratIDN Times/Kemenpar

TdS 2018 digelar sebanyak 8 etape dengan melibatkan 15 dari 19 kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Barat. Rutenya sepanjang 1.100 kilometer dengan latar belakang keelokan wisata Ranah Minang.

"Bayangkan jika 1 tim membelanjakan Rp5 juta setiap harinya. Berarti sudah Rp110 juta uang beredar di Sumbar setiap hari dari para peserta. Belum lagi perputaran uang dari wisatawan lainnya yang ingin menyaksikan TdS 2018," imbuh Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Performa positif TdS makin dipertegas dengan hadirnya berbagai industri yang ikut mensponsori event tersebut. Dari mulai perbankan hingga situs perjalanan wisata. Hal ini makin membuktikan betapa besarnya event ini. Asal tahu saja, TdS telah masuk dalam kalender Union Cycling International (UCI) pada kategori Asia Tour 2.2. 

3. TdS adalah mampu menyedot lebih dari satu juta penonton

Tour de Singkarak 2018 Dongkrak Pariwisata Sumatera BaratANTARA FOTO/Budi Candra Setya

Bukan saja itu, sejak 2013, Amauri Sport Organisation (ASO) merekomendasi TdS menjadi kejuaraan mayor di Asia. Rekomendasi ini bukan tanpa sebab. Pasalnya TdS selalu mampu menyedot lebih dari satu juta penonton. Tepatnya menduduki peringkat ke-5 dunia dengan 550 ribu penonton.

"Event ini bersanding dengan Tour de France (12 juta penonton), Giro d’Italia (8 juta), Vuelta a Espana (5 juta), Santos Tour Down Under (750 ribu). Ini membuktikan besarnya betapa besarnya TdS, dan inilah mengapa industri berlomba masuk untuk mensponsori TdS," ungkap Menpar.

4. TdS berdampak positif bagi pariwisata Sumatera Barat

Tour de Singkarak 2018 Dongkrak Pariwisata Sumatera BaratShutterstock/baranq

Sementara Esthy Reko Astuty menilai Sumbar cukup jeli membaca peluang. Termasuk melihat keunggulan potensinya. Penyelenggaraan TdS menyebarkan dampak positif bagi pariwisata Sumbar itu sendiri

"Ini sangat pas. Event sport tourism TdS 2018 memberikan dua dampak sekaligus. Dampak langsung pada ekonomi masyarakat (direct impact economic value) dan media value yang tinggi terhadap promosi pariwisata Sumbar secara nasional dan internasional," ujarnya.

Selain itu, dampak positif lainnya pun ikut bergulir. Seluruh kabupaten dan kota di Sumbar berlomba untuk memoles wajah pariwisatanya. Terutama peningkatan sektor 3A (Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas). 

5. Destinasi wisata di Sumatera Barat terus bertambah

Tour de Singkarak 2018 Dongkrak Pariwisata Sumatera BaratShutterstock/GlebSStok

Kemantapan destinasi yang dahulu hanya dimiliki Padang dan Bukittinggi, kini telah berubah. Sawahlunto, Batusangkar, dan Kabupaten atau Kota lainnya kian berpacu memperkuat aspek 3A Sumatera Barat. Imbasnya tentu makin kuatnya infrastruktur dalam rangka mendorong sektor kepariwisataan.

"Kemampuan pengembangan pariwisata akan menimbulkan multiplier effect. Perkembangan pariwisata akan sejalan dengan pertumbuhan fasilitas pendukung pada konsep pariwisata. Dengan pesatnya pertumbuhan pariwisata, maka pertumbuhan sektor lainnya langsung mengikuti. Inilah pariwisata. Kemenpar akan terus mendukung perhelatan TdS," pungkas Esthy.

Topik:

  • Karsa Adiguna

Berita Terkini Lainnya