Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan (Kemhan) merilis hasil penelusuran sementara terkait aksi peretasan yang menimpa Kemhan. Situs yang diretas adalah situs internal lama milik Biro Humas yang aplikasinya sudah berakhir sejak 2024. Aksi peretasan tidak menyasar portal utama Kemhan.
Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, mengakui ada data-data yang bocor dari aksi peretasan terhadap situs tersebut, tetapi data yang dipublikasikan merupakan data lama.
"Data yang dipublikasikan merupakan data CPNS Kemhan 2021, khususnya terkait hasil pengolahan nilai Seleksi Kompetensi Dasar oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN)," ujar Frega ketika dikonfirmasi, Jumat (11/7/2025).
Jenderal bintang satu itu mengatakan data yang bocor diklaim sudah bersifat umum atau diketahui publik. Sebab, data-data yang bocor itu merupakan lampiran surat dari BKN yang pernah diunggah pada situs resmi Kemhan.
"Data-data tersebut pernah diunggah sebagai bentuk transparansi pada saat itu. Jumlah data itu pun tidak sampai ratusan ribu. Tetapi data yang diunggah tersebut telah diturunkan oleh Biro Kepegawaian Kemenhan untuk mencegah potensi penyalahgunaan dan menjaga ketertiban informasi," tutur Frega.