Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Teuku Faizasyah mengatakan, pemerintah saat ini tengah mempelajari dokumen-dokumen hasil penelitian sejarah perang kemerdekaan Indonesia. Hal itu dilakukan guna memaknai permintaan maaf yang disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte.
"Kami tengah mempelajari dokumen tersebut agar bisa memaknai secara utuh statement (pernyataan) yang disampaikan PM Rutte tersebut," kata Teuku seperti dikutip dari ANTARA, Sabtu (19/2/2022).
Teuku menyampaikan, pemerintah mengikuti secara saksama publikasi hasil penelitian sejarah Kemerdekaan, Dekolonisasi, Kekerasan dan Perang di Indonesia 1945-1950. Studi tersebut dilakukan oleh tiga lembaga peneliti Belanda yaitu KITLV, NIMH, dan NIOD, serta beberapa peneliti Indonesia.