Kenangan Anies Baswedan Jadi Juru Ketik Sang Kakek, AR Baswedan

09 Nov 2018, 12:50 WIB

Humas Pemprov DKI Jakarta

Jakarta, IDN Times – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan merupakan cucu dari Abdurrahman (AR) Baswedan. Selain pernah menjadi jurnalis, sang kakek merupakan bagian dari Badan Penyelidik Usaha dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BUPKI).

AR Baswedan merupakan orang pertama yang mendapat pengakuan de jure dan de facto dari Mesir bagi eksistensi Republik Indonesia pada 1946-1947 serta pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Penerangan pada 1946-1947.

Atas jasanya, pemerintah pun menganugerahi AR Baswedan gelar Pahlawan Nasional. Anies beserta keluarganya pun datang ke Istana Merdeka guna menghadiri pemberian gelar tersebut, kemarin. Anies pun sempat mengenang pengalamannya bersama sang kakek saat masih kecil dulu.

1.Anies tumbuh bersama sang kakek

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Sebelum berangkan ke Istana Merdeka, Anies sempat mengenang pengalaman hidupnya bersama sang kakek. Ia berkisah bahwa sejak kecil hingga tumbuh dewasa selalu bersama sang kakek.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu pun mengaku bahwa dirinya terinspirasi dari pengalaman AR Baswedan saat berjuang meraih pengakuan kemerdekaan.

“Saya tumbuh besar bersama sang kakek, satu rumah di Jogja. Zaman dulu kan anak-cucu satu rumah semua,” jelasnya dalam rilis yang diterima IDN Times.

Lebih lanjut, Anies mengungkapkan bahwa dirinya sering ke kantor pos bersama sang kakek untuk mengirimkan surat dengan menggunakan mesin ketik. Dia selalu mengetik surat-surat yang hendak dikirimkan sang kakek.

“Tiap kirim surat, saya jadi juru tulisnya,” kenang Anies.

2.Anies mengapresiasi pemerintah

Humas Pemprov DKI Jakarta

Penggagas Gerakan Turun Tangan itu pun mengapresiasi pemerintah karena telah memberikan gelar pahlawan pada sang kakek. Menurutnya apa yang telah diperjuangkan oleh AR Baswedan harus diteruskan.

“Ini tanggung jawab kita untuk meneruskan yang sudah diperjuangkan. Kami sampaikan terima kasih pada pemerintah,” ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/11).

3.AR Baswedan bukan satu-satunya orang yang dapat gelar pahlawan

Historia

AR Baswedan bukanlah satu-satunya tokoh yang menerima gelar pahlawan kali ini. Selain dirinya, terdapat lima tokoh nasional yang diganjar gelar pahlawan. Berikut daftarnya.

1. Agung Hajjah Andi Depu (Sulawesi Barat)

2. Brigjen KH Syam’un (Banten)

3. Depati Amir (Bangka Belitung)

4. IR H Pangeran Mohammad Noor (Daerah Istimewa Yogyakarta)

5. Kasman Singodimedjo (Jawa Tengah)