Warga mengamati material vulkanik erupsi Gunung Merapi di hulu Kali Gendol, Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta, Kamis (10/3/2022) (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Suharyanto juga menyinggung upaya warga di sekitar lereng Merapi yang dinilai sudah siap siaga dengan potensi kebencanaan akibat aktivitas gunung api vulkanik di Yogyakarta tersebut.
Menurutnya warga di sekitar lereng Merapi sudah memahami apa-apa saja yang harus dilakukan jika terjadi letusan gunung Merapi, atau aktivitas lainnya. Mereka juga sudah memiliki kesadaran dan menjalani pelatihan tanggap bencana.
“Masyarakat di sekitar Merapi ini paling tidak sudah memahami langkah-langkah dan konsep-konsep apabila terjadi bencana. Dengan pengalaman bertahun-tahun, mereka hidup di kaki gunung Merapi ternyata terbentuk kesadaran dan kearifan lokal,” ujar Suharyanto.
Kearifan lokal yang dimaksud yakni pembuatan semacam tanda atau kode peringatan dini jika muncul aktivitas Merapi. Tanda ini dimengerti semua warga di sekitar lereng gunung itu, sehingga bisa segera menyelamatkan diri dan harta benda, termasuk hewan ternak.
“Masyarakat juga sudah dibagi sedemikian rupa. Ada tanda bahaya peringatan dini, ada yang bersifat modern dan diadakan masyarakat itu sendiri. Menarik juga ada teknik pengungsian hewan ternak,” tutur Suharyanto.