Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gedung KPK (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif lembaga survei Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengingatkan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjaga kepercayaan publik yang kini angkanya tengah merosot.

Burhanuddin menyebut berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, kepercayaan publik terhadap KPK tergolong rendah dibandingkan lembaga penegak hukum lain dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan, lebih rendah dari Kejaksaan, Mahkamah Konstitusi (MK), hingga Polri sejak Desember 2023 hingga April 2024.

“KPK harus betul hati-hati. Kalau tingkat kepercayaannya terus merosot, apa pun yang dilakukan oleh KPK itu akan ditolak oleh publik, dan ini adalah lonceng kematian untuk lembaga apa pun,” kata dia dalam acara diskusi publik Jelang Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK: Menakar Arah Pemberantasan Korupsi Jokowi, dilansir ANTARA, Minggu (12/5/2024).

1. KPK harus introspeksi

Direktur eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI), Burhanuddin Muhtadi. (IDN Times/Tata Firza & Reynaldy)

Menurut Burhanuddin, kepercayaan publik menjadi hal yang sangat penting bagi KPK sejak institusi ini berdiri karena kehadirannya tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari pihak elite politik.

“KPK selama ini bertopang atau bergantung pada kepercayaan publik. Jadi, dari awal kelahiran KPK, itu sangat bergantung kepada bagaimana publik mendukung institusi ini. KPK adalah organisasi atau institusi yang dilahirkan oleh reformasi. Jadi, kalau misalnya kepercayaan publik turun, itu praktis KPK tidak punya lagi sandaran untuk bergantung dari serangan elite,” kata dia.

Maka dari itu, lanjutnya, apabila tingkat kepercayaan publik mengalami penurunan, hal yang harus dilakukan oleh KPK adalah melakukan introspeksi.

2. Jokowi diminta mempersiapkan calon anggota Panitia Seleksi calon pimpinan KPK 2024-2029 secara serius

Editorial Team

Tonton lebih seru di