Ketua LTMPT: Kalau Ada Prediksi Passing Grade SBMPTN, Jangan Percaya!

"Kita gak ada passing grade," kata Ravik.

Ravik menjelaskan, bagaimana sistem yang berlaku dalam SBMPTN 2019 ini. "Masing-masing program studi (prodi) di masing-masing universitas atau PTN itu mengumumkan kuota," kata Ravik.

"Jadi kuota prodi, katakanlah misalnya untuk pendidikan dokter, itu berapa, itu sudah ada," imbuhnya.

Jalur yang dapat ditempuh oleh peserta pendaftaran PTN nyatanya bukan hanya jalur SBMPTN. Ada dua jalur lain yang sebenarnya bisa dicoba.

Mulai dari jalur SNMPTN yang menggunakan nilai rapot, jalur SBMPTN, dan juga jalur Mandiri. Setiap jalur ternyata sudah memiliki kuota penerimaan masing-masing.

"Secara peraturan kementerian itu ditentukan bawa SNMPTN minimum 20 persen, SBMPTN 40 persen, Mandiri maksimum 40 persen," kata Ravik.

"Sehingga otomatis masing-masing prodi mengumumkan di lamannya masing-masing, sehingga nanti tinggal bagikan saja antara jumlah pelamar dengan jumlah kuota yang memenuhi syarat. Lalu kalau kuotanya misalnya 60, ya 1-60, rangking itulah yang diterima," paparnya.

Ravik menyarankan agar peserta yang akan mendaftarkan diri mengikuti SBMPTN dapat dengan cermat memperhatikan kuota atau daya tampung dari tiap program studi dan universitas yang diminati.

"Saya sarankan, semua calon hendaknya melihat dulu daftar kuota itu tadi," kata Ravik.

"Di situ ada pelamar tahun yang lalu, masing-masing perguruan tinggi sudah mengumumkan di laman masing-masing, itu bisa dilihat," kata dia.

Menurut Ravik, di sejumlah media sosial kerap tersebar informasi mengenai prediksi passing grade SBMPTN 2019. Ravik mengimbau agar informasi tersebut tidak perlu dipercaya karena LPTMPT secara resmi tidak mengeluarkan passimg grade di tahun ini.

"Jadi kalau media sosial ada yang mengumumkan prediksi-predilso passing grade itu, jangan dipercaya," kata Ravik. "(LPTMPT) Tidak mengeluarkan passing grade kali ini," lanjutnya.