Ketua Satgas: 5 Hal Ini Harus Disiapkan untuk Transisi Menuju Epidemi

13 Sep 2021, 06:00 WIB

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito meninjau Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta pada Rabu (26/5/2021) (Dok. Humas BNPB)

Jakarta, IDN Times - Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito berharap, kasus COVID-19 yang terus menurun di Indonesia, bisa dijadikan sebagai mometum masa transisi dari pandemik menuju epidemi. Namun, untuk bisa transisi dari pandemik menuju epidemi perlu disiapkan 5 hal.

Kelima hal itu adalah pertama, Protokol Kesehatan (Prokes) 3M. Masyarakat harus lebih diedukasi, sosialisasi, dan mitigasi terhadap perubahan perilaku.

"Pembentukan posko PPKM berbasis mikro juga perlu dibuat. Selain itu, pembentukan Satgas prokes di fasilitas umum juga perlu sebagai basis pengendalian di seluruh lapisan masyarakat," ujar Ganip, Minggu (12/9/2021), seperti dikutip dari ANTARA.

1. Mempercepat vaksinasi COVID-19 demi tercapainya herd immunity

ilustrasi vaksinasi (IDN Times/Herka Yanis)

Adapun persiapan kedua adalah mempercepat vaksinasi COVID-19 oleh pemerintah pusat yang dibantu oleh seluruh unsur Pentahelix, demi tercapainya kekebalan kelompok atau herd immunity.

Ketiga adalah testing, diharapkan nantinya setiap daerah mampu menyediakan minimal satu atau dua laboratorium PCR di tiap kabupaten/kota. Dengan adanya fasilitas yang memadai, diharapkan pengecekan dapat dilakukan dengan cepat dan efektif.

2. Memperbanyak tracing dan menyediakan tempat isolasi terpusat yang memadai

Ilustrasi Ruang Isolasi. IDN Times/Sunariyah

Selanjutnya yang keempat adalah tracing. Tenaga swabber dan tracer diupayakan untuk diperbanyak, sehingga mampu mencapai target yang telah ditentukan yakni 1:15. Artinya, apabila ada 1 orang yang terkonfirmasi positif, maka dapat dilakukan pengecekan terhadap 15 orang yang memiliki riwayat kontak erat.

Terakhir kelima yakni treatment. Tiap daerah diimbau untuk dapat menyediakan tempat isolasi terpusat yang memadai.

Penguatan terhadap Puskesmas juga diperlukan dengan menyediakan tenaga kesehatan dan obat-obatan yang mencukupi. Selain itu, diharapkan setiap kabupaten/kota minimal memiliki satu rumah sakit rujukan COVID-19, dengan kualifikasi instalasi oksigen generator bagi para pasien yang tergolong bergejala berat.

3. Seluruh persiapan dijalankan dan dilakukan secara disiplin

Kepala BNPB Letjen Ganip Warsito saat di RSDL Idjen Boulevard. Dok/istimewa

Ganip yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berharap, seluruh persiapan ini dapat dijalankan dan dilakukan secara disiplin guna menjadikan momentum terus menurunnya jumlah kasus COVID-19 sebagai masa transisi dari pandemik menuju epidemi.

"Ini harapan saya selaku Kasatgas, untuk bisa pada posisi yang sedang menurun ini bisa dijadikan masa transisi dari pandemi menuju epidemi," ujar Ganip.