Sleman, IDN Times - Ketua Presidium Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (MAFINDO) Septiaji Eko Nugroho menyebutkan, pihaknya mencatat ada 997 hoaks yang beredar di sepanjang tahun 2018, hampir separuh di antaranya berkaitan dengan isu politik, sosial, dan SARA.
Selain berpotensi merusak kerukunan bangsa, peredaran hoaks dan distorsi informasi juga membahayakan proses demokrasi di dalam pemilihan umum karena mengalihkan perhatian masyarakat dari isu-isu yang penting.
“Di media sosial orang lebih banyak berurusan dengan isu yang remeh temeh, isu yang penting justru jarang sekali muncul,” ujar Septiaji dalam dalam Sarasehan Kebangsaan “Mengelola Kabar Bohong dan Distorsi Informasi dalam Politik Elektoral” yang diadakan di Selasar Barat FISIPOL UGM, Rabu (13/3).