Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Siswa SMP
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti meluncurkan Uji Terap Penyelenggaraan PJJ di Gedung Kemendikdasmen, Kamis (7/8/2025) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Intinya sih...

  • PJJ jangkau pendidikan anak yang belum terlayani

  • Gandeng Universitas Terbuka

  • Akses pendidikan formal bagi anak-anak pekerja migran

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Di tengah hamparan kebun sawit di Felda Lahad Datu, Sabah, Malaysia, seorang remaja bernama Kasmiati merajut mimpinya dengan harapan baru.

Kasmiati tak pernah membayangkan di antara keterbatasan akses dan jarak yang membentang hingga sembilan jam perjalanan menuju kota, akan ada kesempatan untuk kembali duduk di bangku sekolah.

“Jarak tempat tinggal saya ke SIKK itu bisa sembilan jam perjalanan. Belum lagi, saya juga harus membantu orang tua untuk bekerja di ladang sawit. Sulit sekali rasanya kalau harus sekolah tatap muka ke Kinabalu,” kata Kasmiati yang asli Sulawesi Selatan ini.

Setiap hari, Kasmiati ikut membantu orang tuanya di kebun. Namun, jauh di dalam hatinya, keinginan untuk terus belajar tak pernah padam. Ketika Program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dari Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) hadir, harapan itu seperti menemukan jalan pulangnya.

Kasmiati adalah salah satu dari puluhan anak Indonesia yang tinggal di daerah-daerah terpencil di Sabah. Kini Kasmiati bisa melanjutkan pendidikan tanpa harus meninggalkan rumah dan keluarganya. Teknologi yang menyambungkan layar laptop dan suara guru dari jarak ratusan kilometer kini menjadi jembatan impian.

1. PJJ jangkau pendidikan anak yang belum terlayani

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti meluncurkan Uji Terap Penyelenggaraan PJJ di Gedung Kemendikdasmen, Kamis (7/8/2025) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengatakan PJJ menjadi salah satu strategi sekaligus upaya afirmasi untuk menjangkau anak-anak Indonesia yang selama ini belum terlayani pendidikan.

“Kami menekankan bahwa pendidikan itu tidak hanya belajar di sekolah (schooling), tetapi juga learning atau belajar yang bisa dilakukan di mana saja. Dengan pendidikan jarak jauh, anak-anak Indonesia yang tinggal di daerah yang secara geografis tidak mudah dijangkau atau mereka yang memiliki hambatan untuk mengakses sekolah tetap bisa tetap belajar,” kata Abdul Mu’ti di Gedung Kemendikdasmen, Kamis (8/8/2025).

2. Gandeng Universitas Terbuka

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti meluncurkan Uji Terap Penyelenggaraan PJJ di Gedung Kemendikdasmen, Kamis (7/8/2025) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Mu'ti mengatakan program ini juga menggandeng Univeitas Terbuka untuk memastikan program Pendidikan Jarak Jauh ini tetap mengutamakan selain kemudahan dalam belajar, juga kualitas dalam penyelenggaraan.

"Program ini kami harapkan dapat menjadi solusi untuk anak-anak kita yang, karena domisilinya, karena tempat tinggalnya, kesulitan mendapatkan akses pendidikan formal di sekolah, atau juga karena profesinya, atau karena keadaannya, tidak memungkinkan mereka belajar melalui jalur pendidikan formal," katanya

3. Akses pendidikan formal bagi anak-anak pekerja migran

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti meluncurkan Uji Terap Penyelenggaraan PJJ di Gedung Kemendikdasmen, Kamis (7/8/2025) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Sementara, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Tatang Muttaqin, mengatakan uji terap penyelenggaraan PJJ dilaksanakan di SIKK, karena memiliki kesesuaian karakteristik sebagai daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Selama ini, sekolah yang berlokasi di Sabah, Malaysia ini melayani akses pendidikan formal bagi anak-anak Indonesia yang tinggal di wilayah Sabah dan Serawak, khususnya bagi anak-anak pekerja migran Indonesia yang banyak tinggal dan bekerja di perkebunan sawit.

“SIKK telah memiliki SMA Terbuka Jarak Jauh di Kota Kinabalu dan Tempat Kegiatan Belajar (TKB) berupa pusat layanan pendidikan (Community Learning Center/CLC), yang jumlahnya ada ratusan di wilayah perkebunan sawit dengan akses sulit di Sabah dan Serawak, Malaysia,” kata Tatang.

Editorial Team