Mendikdasmen: PJJ Solusi Pendidikan Anak Buruh Migran dan Wilayah 3T

- Solusi pendidikan untuk anak 3T adalah PJJ
- Anak pekerja migran sulit akses pendidikan di perbatasan
- Jawaban pendidikan bagi siswa terbatas waktu adalah PJJ
Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, meluncurkan Uji Terap Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang sudah dilakukan di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK).
Peluncuran uji terap ini menjadi tahap awal pelaksanaan PJJ yang menjadi program prioritas di Direktorat Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus Kemendikdasmen.
"Program ini memberikan akses pendidikan yang semakin mudah, pendidikan yang terjangkau, serta pembelajaran yang fleksibel, namun tetap sesuai dengan standar atau mengikuti quality assurance (penjaminan mutu)," ucap Mu'ti di Gedung Kemendikdasmen, Kamis (7/8/2025).
1. Solusi pendidikan untuk anak di wilayah 3T

Mu'ti mengatakan program ini juga menggandeng Univeitas Terbuka (UT), untuk memastikan pendidikan jarak jauh ini tetap mengutamakan kemudahan dalam belajar, dan juga kualitas dalam penyelenggaraan.
"Program ini kami harapkan dapat menjadi solusi untuk anak-anak kita, yang karena domisilinya, karena tempat tinggalnya, kesulitan mendapatkan akses pendidikan formal di sekolah, atau juga karena profesinya, atau karena keadaannya, tidak memungkinkan mereka belajar melalui jalur pendidikan formal," katanya.
2. Anak pekerja migran sulit akses pendidikan

Mu'ti menyoroti kondisi anak-anak Indonesia di Sabah, Malaysia, khususnya di wilayah Kinabalu. Menurutnya, banyak dari mereka tidak bisa mengakses sekolah Indonesia karena daya tampung terbatas. Padahal, jumlah anak-anak dari pekerja migran Indonesia di sana sangat besar.
“Mereka selama ini terhimpun di Community Learning Center (CLC), namun itu tidak memungkinkan mereka mengikuti jalur pendidikan formal. Tapi mereka tetap harus belajar, dan di sinilah teknologi menjadi solusi,” katanya.
3. Jawaban pendidikan bagi siswa terbatas waktu

Mu'ti menyebut PJJ dapat menjadi jawaban atas keterbatasan jarak, waktu, dan kondisi sosial ekonomi para peserta didik.
“Kunci pertama adalah learner self-direction atau semangat belajar yang tinggi. Belajar itu harus menjadi kebutuhan anak-anak, bukan karena tekanan, tapi karena keinginan untuk meningkatkan kualitas diri dan kompetensi mereka,” kata dia.
Kunci kedua, Mu'ti melanjutkan, adalah learning flexibility di mana sistem pembelajaran harus mampu menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi siswa.
"Pendidikan jarak jauh ini, memang untuk kali ini kita buka bagi mereka yang secara geografis tinggal di tempat yang jauh, tetapi dalam perkembangannya bisa juga karena berbagai hal menyangkut profesinya, keadaannya, mereka tidak mungkin belajar di lembaga pendidikan formal," ucapnya.