Pandeglang, IDN Times - Sarminah duduk termenung di atas puing reruntuhan. Raut wajahnya tampak lelah.
Ia baru saja mencari sebagian dari harta bendanya yang masih bisa diselamatkan. Perempuan berusia 50 tahun ini merupakan korban tsunami akibat erupsi Anak Gunung Krakatau yang tinggal di Kecamatan Sumur, Pandeglang.
“Lumayan tuh dapat empat bungkus kecap,” kata dia kepada IDN Times yang menemuinya pada pekan lalu sembari melepas sedikit senyum.
Tidak dapat dipastikan apakah ia tengah merasakan lelah atau bahagia usai menemukan bungkus kecap tersebut. Sarminah seolah masih tak percaya atas bencana alam yang memporak-porandakan rumahnya.
Kendati begitu, rasa syukur selalu diutarakannya karena tidak ada anggota keluarganya yang hilang tersapu gelombang tsunami.
“Alhamdulillah selamat semua saya berdua. Cuma emang pada luka-luka geh,” katanya dalam aksen Sunda khas Betawi.
Lalu, bagaimana detik-detik gelombang tsunami dalam ingatannya yang menewaskan lebih dari 420 orang pada (22/12) lalu?