Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mendesak, Pengungsi Tsunami Banten di Pegunungan Butuh Alat Penerangan

IDN Times/ Helmi Shemi

Jakarta, IDN Times - Pengungsi bencana tsunami Selat Sunda di pegunungan membutuhkan tambahan logistik berupa alat penerangan. Kondisi yang gelap gulita di pegunungan membuat penerangan menjadi kebutuhan mendesak bagi para pengungsi.

"Lebih tepatnya senter, karena senter bisa dibawa-bawa oleh warga," kata Plt Kepala Dinas Kominfo Lampung Selatan, M Sepri Masdian seperti dilansir Kantor Berita Antara, Minggu (30/12).

1. Kebutuhan logistik mendesak

Tsunami banten 2018 (IDN Times/ Helmi Shemi)

Sepri mengatakan logistik berbentuk lampu atau alat penerangan merupakan kebutuhan yang mendesak untuk warga terutama yang mengungsi di pegunungan. Selain itu, obat oles anti nyamuk dan tenda kecil juga amat dibutuhkan oleh warga di pengungsian.

"Semua itu mendesak, memang sudah ada di lokasi cuma stoknya terbatas. Kemudian tenda-tenda kecil juga karena kalau kebesaran sulit juga karena banyak pohon-pohon," kata dia.

2. Pengungsi di dataran rendah butuh pakaian dan selimut

Kondisi terkini setelah tsunami Banten (IDN Times/ Helmi Shemi)

Dia menambahkan logistik yang dibutuhkan pengungsi untuk di dataran rendah seperti di lapangan tenis indoor, berupa pakaian dalam pria dan wanita, selimut, makanan dan kebutuhan anak-anak seperti minyak kayu putih.

"Semua logistik itu mendesak. Kalau untuk warga yang di gunung sama saja, hanya ada tambahan seperti lampu emergency atau alat penerangan," kata dia.

3. Korban jiwa bencana tsunami Selat Sunda mencapai 431 orang

IDN Times/Helmi Shemi

Hingga Sabtu (29/12), korban tsunami Selat Sunda menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencapai 431 orang meninggal dunia, 7.200 orang luka-luka, 15 orang hilang, dan 46.646 orang mengungsi. Kerugian material antara lain 1.778 unit rumah rusak, 78 unit penginapan dan warung rusak, 434 perahu dan kapal rusak dan lainnya. Pada hari kedelapan, tim SAR masih terus melakukan pencarian korban tsunami.

Sementara, bantuan bagi korban tsunami di Lampung Selatan juga terus mengalir. Pada Sabtu (29/12) Dharma Wanita Persatuan Kantor Pencarian dan Pertolongan Lampung mengunjungi tempat pengungsian di Lapangan Tenis Indoor Kalianda, untuk memberikan bantuan kepada korban/pengungsi.

Bantuan diserahkan langsung oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan Up Kantor Pencarian dan Pertolongan Lampung Rasmi Jumaril ke perwakilan pengungsi. Bantuan juga datang dari Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusiaan (YDGRK) Siti Hartinah Soeharto.

Siti Hardiyanti Rukmana atau dikenal Mbak Tutut, bersama Yayasan Damandiri dan DAKAB menyerahkan secara simbolis bantuan berupa kebutuhan sembako dan kebutuhan lainnya senilai Rp100 juta kepada Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto, di rumah dinas bupati.

"Ini (bantuan) jangan dinilai besar materinya, mudahan-mudahan bisa meringankan beban dan penderitaan mereka," ujar putri sulung mantan Presiden RI ke-2 Soeharto itu.

4. Bantuan datang dari berbagai elemen masyarakat

IDN Times/ Helmi Shemi

Plt Bupati Lampung Selatan Nanang Ermamto bersama Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut) sempat pula mengungjungi posko pengungsian di Lapangan Tenis Indoor Kalianda.

Usai memberikan bantuan, Mbak Tutut meninjau posko logistik induk di rumah dinas bupati setempat. Selain itu, dia juga sempat bertatap muka dan berdialog dengan pengungsi yang ada di Lapangan Tenis Indoor Kalianda.

Tutut menuturkan, segenap pengurus YDGRK menyampaikan simpati dan prihatin yang mendalam. Dia juga mengapresiasi pemerintah daerah setempat dalam upaya penanganan pengungsi.

"Pak Bupati beserta aparatnya sudah menangani mereka (pengungsi) dengan sangat baik. Saya lihat tadi, mulai dari kesehatannya, makanannya, semuanya dijamin. Bahkan anak-anak ini dibangun kembali mentalnya," kata Tutut, yang menjabat Menteri Sosial pada Kabinet Pembangunan VII sejak 14 Maret 1998 hingga 21 Mei 1998.

Selanjutnya, bantuan datang dari BRI Kantor Wilayah (Kanwil) Bandarlampung. Kepala Kanwil BRI Bandar Lampung Presley Hutabarat menyerahkan bantuan tahap kedua sebesar Rp150 juta secara simbolis kepada Plt Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto di rumah dinas bupati setempat. Sebelumnya BRI telah menyerahkan bantuan pada tahap pertama sebesar Rp50 juta.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us