Jabal Rahmah, Arafah, Makkah (IDN Times/Umi Kalsum)
Abu Hurairah memeluk Islam pada tahun ke-7 Hijriyah ketika Rasulullah SAW dalam perjalanan menuju Khaibar. Kemudian, Nabi mengganti nama Abu Hurairah menjadi Abdurrahman yang artinya hamba Yang Maha Pengasih.
Saat itu, ibunya belum menerima Islam, bahkan menghina Rasulullah SAW. Abu Hurairah radhiyallahu'anhu pun sedih dengan reaksi sang ibunda hingga ia pun pergi menemui Nabi.
"Mengapa kau menangis, wahai Abu Hurairah?" tanya Rasulullah.
"Aku tidak bosan-bosannya mengajak ibuku masuk Islam. Tetapi ia selalu menolak. Hari ini ia kuajak masuk Islam, tapi ia malah mengucapkan kata-kata yang tidak pantas mengenai dirimu, wahai Rasulullah, yang tak sudi kudengar. Tolonglah doakan, ya Rasulullah, semoga ibuku tergugah masuk Islam," kata Hurairah.
Rasulullah SAW pun mendoakan semoga hati ibunda Abu Hurairah terbuka dan tergugah untuk segera masuk Islam. Kemudian, Abu Hurairah kembali menemui ibunya lalu mengajak kembali masuk Islam. Ternyata ibunya telah berubah pikiran dan bersedia masuk agama Allah SWT.
Meski hanya bertemu Rasulullah SAW tiga tahun sebelum beliau wafat, Abu Hurairah sangat mencintai Rasulullah. Sehingga siapapun yang mencintai Nabi, maka ia pun ikut mencintainya.