Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) Sebby Sambom. (dok. TPNPB-OPM)
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengonfirmasi serangan tersebut dilakukan oleh anggotanya. Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan pihaknya bertanggungjawab atas penyerangan tersebut.
“TPNPB-OPM di bawah Pimpinan Gen Goliath Naman Tabuni akan selalu mengatakan bertanggungjawab atas semua serangan di setiap kota di Papua, dan pembunuhan serta perampasan senjata di Wamena pada 18 Juni 2022 ini merupakan bagian dari Operasi Pasukan TPNPB-OPM di seluruh Tanah Papua,” ujar Sebby kepada IDN Times.
Sebby menjelaskan, pihaknya juga menyampaikan duka cita atas tewasnya Bripda Diego yang merupakan orang asli Papua (OAP). Sebby sebut, KKB akan merampas senjata sekalipun di tangan OAP.
“TPNPB butuh senjata, maka sekalipun orang asli Papua yang pegang senjata harus bunuh dia dan rampas senjata demi selamatkan tiga juta orang asli Papua.
Sedih, demi selamatkan tiga juta penduduk asli Papua, dengan terpaksa kami TPNPB harus korbankan orang kami sendiri. Hormat kepada almarhum Diego Rumwaropen, engkau pahlawan yang telah serahkan dua pucuk senjata kepada TPNPB dan TPNPB siap bunuh lebih banyak pasukan teroris yaitu anggota militer dan polisi Indonesia menggunakan dua pucuk senjata ini,” kata Sebby.
“Dan hal ini akan terus terjadi dimana saja di teritori Papua Barat, karena itu merupakan operasi Pasukan TPNPB berdasarkan Deklarasi Perang Revolusi Tahapan 2017 di Yambi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua,” sambungnya.