Jakarta, IDN Times - Kapolri Jenderal Tito Karnavian diajak merasakan sensasi menegangkan duduk di kokpit pesawat Sukhoi, oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Kapolri diberikan kesempatan menjajal menumpangi dan manuver dengan Sukhoi, bersama Kepala Staf TNI AD Jenderal Mulyono dan Kepala Staf TNI AL Laksamana Ade Supandi.
Kapolri menumpangi pesawat Sukhoi bernomor 09. Dia duduk persis di belakang pilot. Dia bercerita, awalnya sangat nyaman berada di pesawat tempur buatan Rusia ini, namun setelah diajak bermanuver, orang nomor satu di Polri itu mulai pusing.
"Nyaman rasanya, awalnya, terus dibawa manuver ke atas, bawah, kanan, kiri, pusing juga. Tapi mungkin Panglima TNI tidak pusing," ujar Tito tertawa, di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Rabu (20/12).
Tito mengatakan baru pertama kali dirinya naik Sukhoi. Alhasil, mantan Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ini terkejut-kejut, saat Sukhoi bermanuver di langit Halim.
"Ini pertama kali naik pesawat tempur, tapi nyaman, terus terang. Kayak naik Mercy. Pas manuver, kejut sana kejut sini, pusing," ujar dia.
Namun, Tito merasa beruntung bisa merasakan sensasi naik pesawat super canggih milik Indonesia itu. Menurutnya, pengalaman istimewa ini tidak bisa didapatkan, andai saja dirinya tidak menjadi Kapolri.
"Saya merasa beruntung dan bangga karena bisa naik Sukhoi selama 30 menit. Saya tidak bakal bisa naik Sukhoi, salah satu pesawat tercanggih dunia yang dimiliki Indonesia, kalau saya bukan Kapolri," ucap dia kagum.
Sementara, Panglima TNI Marsekal Hadi bercerita telah menyiapkan kejutan di momen akhir saat Sukhoi mendarat. Pesawat yang tumpangi Kapolri, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) itu melakukan pengereman menggunakan drag chute.
Drag chute atau drague parachute adalah sistem pengereman menggunakan parasut yang keluar dari bagian belakang pesawat. Hadi sengaja tidak memberitahu ketiganya agar lebih 'terasa' sensasi terbang menggunakan Sukhoi.
"Saya yakin Kapolri merasakan sensasi terbang dengan Sukhoi. Saya yakin beliau bertiga tidak expect kalau ngerem-nya pesawat menggunakan drag chute, sehingga saya yakin bertiga kaget semua," kelakar Panglima Hadi.
Momen tersebut, kata Hadi, tak lain bertujuan untuk memperkuat hubungan antara instusi TNI dan Polri.
"Tujuan besar, kita tunjukin soliditas TNI, Polri yang kita bina selama ini kita pertahankan dan semakin kuat," Hadi menandaskan.