Ratusan prajurit TNI AD dikerahkan pasca bencana banjir besar yang melanda wilayah Bali (dok. Dispenad)
Widi menyebutkan, kondisi di sejumlah wilayah saat ini sudah mulai berangsur membaik. Aktivitas masyarakat perlahan kembali berjalan normal, bahkan di beberapa pasar, pedagang sudah tampak membuka lapak untuk berjualan.
“Kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik. Segala bentuk kerusakan akibat banjir agar segera dilaporkan ke posko terdekat untuk didata, sehingga dapat ditangani secara cepat dan tepat,” ungkap Kapendam.
Hingga kini, upaya pencarian korban, pemulihan infrastruktur, serta penyaluran bantuan masih terus dilakukan secara terpadu. Kodam IX/Udayana memastikan akan terus berada di garis depan mendampingi masyarakat hingga situasi benar-benar pulih.
Hingga saat ini, tercatat 18 orang meninggal dunia dan 5 lainnya masih dalam pencarian. Korban meninggal terbanyak berada di Kota Denpasar sebanyak 12 orang, kemudian Kabupaten Gianyar 3 orang, Jembrana 2 orang, dan Badung 1 orang.
Selain korban jiwa, banjir juga mengakibatkan kerusakan serius pada infrastruktur. Tercatat 163 titik banjir, 64 titik tanah longsor, 35 titik pohon tumbang, 2 jembatan rusak, 3 jalan rusak, serta 21 titik kerusakan pada penyengker, saluran irigasi, ruas jalan, dan senderan di berbagai wilayah.
Total warga Denpasar yang mengungsi terdapat 188 orang. Mereka harus mengungsi ke enam lokasi, di antaranya SD 25 Pemecutan, Banjar Sedana Merta Ubung, Banjar Dakdakan Peguyangan, Banjar Kesambi Kesiman, Pulau Misol, dan Banjar Tohpati Kesiman Kertalangu.
Sementara itu, di Kabupaten Jembrana, BPBD telah mengoperasikan dua dapur umum, masing-masing untuk 350 orang di BPBD Jembrana dan 3.000 orang di Pengambengan.