Ini Arahan Menkominfo soal Kebijakan Transformasi Digital

Literasi digital RI meningkat dari tahun ke tahun

Jakarta, IDN Times - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) bertajuk Akselerasi Transformasi Digital: Pengembangan SDM Melalui Program Literasi Digital secara daring, Selasa (24/2/2021).

Dalam rakernas yang dihadiri Dirjen Aptika Kominfo Semuel A Pangerapan dan Plh Direktur Jenderal Bina Pembangunan Kementerian Dalam Negeri Sri Purwaningsih, serta 313 para pimpinan kepala daerah kabupaten/kota serta provinsi itu, Menkominfo Johnny G Plate memberikan arahan tentang bagaimana implementasi dari kebijakan percepatan transformasi digital melalui Program Nasional Literasi Digital Tahun 2021.

“Terdapat lima arah kebijakan transformasi digital, yaitu mempercepat perluasan akses, peningkatan infrastruktur digital, dan penyediaan layanan internet; mempersiapkan roadmap transfomasi digital di sektor-sektor strategis; mempercepat integrasi Pusat Data Nasonal; menyiapkan talenta; menyiapkan regulasi, skema-skema pendanaan, dan pembiayaan transformasi digital," ujar Menteri Kominfo.

Baca Juga: Kominfo: Ada 1.387 Hoaks selama Pandemik COVID-19

1. Pemerintah menginisiasi penguatan literasi digital masyarakat

Ini Arahan Menkominfo soal Kebijakan Transformasi DigitalIlustrasi digital/open-stand.org

Dalam hal infrastruktur, Johnny mengatakan, negara hadir bagi seluruh masyarakat. Misalnya terkait pembangunan mobile broadband berbasis 4G. Dari total 83.218 desa/kelurahan di Indonesia, 70.670 desa/kelurahan telah terjangkau dengan 4G.

“Sedangkan untuk infrastruktur fixed broadband dengan teknologi satelit, dari total 501.112 titik layanan yang teridentifikasi, 351.112 titik sudah terlayani dengan baik,” seru Johny.

Menkominfo juga menjelaskan bahwa inisiasi untuk menguatkan literasi digital masyarakat Indonesia pun dilakukan pemerintah bekerja sama dengan 108 lembaga dan komunitas pegiat literasi sejak 2017.

“Sebanyak 462 titik lokasi terjangkau dengan 200 ribu partisipan aktif, di mana 75 juta warganet terjangkau program literasi digital. Pada 2020 lalu misalnya terlaksana 189 kegiatan daring, yang diikuti 96.142 peserta tersertifikasi, sebanyak 559.222 warganet yang terjangkau konten literasi digital dengan mencakup 602.222 total jumlah penonton program,” kata Johnny. 

2. Ini tantangan dan risiko di ruang digital

Ini Arahan Menkominfo soal Kebijakan Transformasi DigitalKementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) bertajuk Akselerasi Transformasi Digital: Pengembangan SDM Melalui Program Literasi Digital secara daring, Selasa (24/2/2021)./Dok. Kominfo

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Aptika Kominfo Semuel A Pangarepan menyampaikan bahwa ada banyak tantangan dan risiko di ruang digital, seperti disinformasi, malinformasi, misinformasi, radikalisme, hate speech, cyberbullying, pornografi dan penipuan online

"Untuk mengatasi tantangan tersebut dibutuhkan literasi digital yang fungsinya dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia Indonesia, agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai,” ujar Semuel.

Sem, panggilan akrab Dirjen Aptika itu, mengatakan bahwa Kominfo akan berkolaborasi dengan Kemendagri untuk menyelenggarakan program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten kota pada tahun ini. Rencananya akan ada 20.560 kegiatan literasi digital dengan estimasi peserta yang hadir secara virtual sebanyak 12.448.750.

 

Baca Juga: Kominfo Klaim Takedown 1.759 Konten Hoaks Terkait Virus Corona

3. Berkolaborasi dengan Kominfo, begini dukungan Kemendagri pada program transformasi digital

Ini Arahan Menkominfo soal Kebijakan Transformasi DigitalIlustrasi digitalisasi (marketeers)

Berkenaan program transformasi digital, Plh. Direktur Jendral Bina Pembangunan, Kemendagri, Sri Purwaningsih menyampaikan bahwa Kemendagri mendukung program transformasi ini sesuai dengan kewenangan Kemendagri, di antaranya melalui 11 aspek yang termasuk dalam Sub Urusan IK : event daerah, isu tematik dan penanganan hoax.

Untuk diketahui, hampir semua orang memiliki akses terhadap informasi. Kondisi ini tidak mengherankan, mengingat jumlah ponsel di Indonesia lebih dari 370 juta, melebihi jumlah populasi penduduk yang hanya sekitar 260 juta. Di negeri ini, penetrasi internet juga telah mencapai 73,3 persen.

“Dikomandani Kominfo yang bersinergi dengan seluruh elemen bangsa, khususnya pimpinan daerah, survei Global World Digital Competitiveness Index mencatat bahwa, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, posisi literasi digital Indonesia terus mengalami peningkatan peringkat dari tahun ke tahun,” ujar Devie Rahmawati, selaku moderator, dalam pembukaan kegiatan yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 11.00 WIB itu. CSC

Topik:

  • Ezri T Suro
  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya