Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (kiri) ketika mengajak Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 7 Juni 2025 mengunjungi keadaan prajurit TNI yang bertugas di Papua. (Dokumentasi tim media Menhan Sjafrie)
Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, menyampaikan alasan mengapa pemerintahan Prabowo Subianto memilih mengelola bersama perairan ambang batas laut (Ambalat), Nunukan, Kalimantan Utara.
Padahal, perebutan Blok Ambalat antara Indonesia dengan Malaysia sudah berlangsung lebih dari 56 tahun. Salah satu penyebab perebutan Blok Ambalat lantaran mengandung cadangan minyak dan gas alam yang diprediksi bertahan hingga 30 tahun ke depan.
Kesepakatan soal pengelolaan bersama Blok Ambalat disampaikan ketika Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, berkunjung ke Jakarta pada 27 Juni 2025 lalu. Prabowo ketika itu mengatakan, apa pun yang ditemukan di bawah laut, maka kedua negara akan mengelola sumber daya alam (SDA)-nya bersama-sama.
"Ambalat itu kita hindari hal-hal yang menyangkut konflik. Kita negara bertetangga dengan rukun," ujar Sjafrie ketika dikonfirmasi IDN Times, Kamis (3/7/2025).
Purnawirawan jenderal TNI itu menekankan pentingnya menjaga kerukunan dengan negara-negara tetangga. Ia kemudian menyebut jalan terbaik yang dapat Indonesia dan Malaysia lakukan adalah mengelola SDA secara bersama-sama.
“Dengan menargetkan mutual benefit tapi atas dasar mutual respect terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan juga menghormati kedaulatan negara Malaysia," ucap dia.