Jakarta, IDN Times - Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara mengatakan kantor perwakilan di Papua pada hari ini, Jumat, (2/9/2022) memulai investigasi tewasnya empat warga Mimika yang dibunuh secara sadis. Keempat warga Mimika itu dibunuh dan jenazahnya dimutilasi. Pelaku pembunuhan sadis itu tak hanya warga sipil, namun juga melibatkan enam personel TNI Angkatan Darat (AD).
"Hari ini tim Komnas HAM kantor perwakilan di Papua bertolak ke Timika untuk memulai investigasi di lapangan. Rencananya akan meminta keterangan dari kepolisian, TNI AD serta pihak-pihak lain yang terkait," ujar Beka kepada IDN Times melalui pesan pendek pada hari ini.
Tewasnya empat warga Mimika itu membuat geger warga sekitar. Sebab, dua jenazah ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Jenazah ditemukan dalam keadaan telah dimutilasi.
Direktur Kriminal Umum Polda Papua, Kombes (Pol) Faizal Ramadhani mengatakan dua jenazah pertama ditemukan dua lokasi terpisah. "Tubuh korban ditemukan di dua lokasi terpisah. Kondisi jenazah sudah dimutilasi. Saat ini jenazah disemayamkan di kamar jenazah RS Mimika," ungkap Faizal.
Sementara, keenam personel TNI AD sudah ditetapkan menjadi tersangka. Para pelaku datang dari beragam pangkat. Namun, salah satunya adalah mayor.
Apa motif pembunuhan keji tersebut?