Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Image 17-12-25 at 12.08.jpeg
Ilustrasi listrik di aceh padam (ANTARA Foto/Nova Wahyudi)

Intinya sih...

  • Pemerintah Aceh dan PLN lakukan perbaikan di jalur Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)

  • Pasokan BBM di Aceh dinilai aman, Pertamina berupaya pasok BBM melalui jalur udara

  • Penyaluran LPG sudah mulai berjalan normal

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kondisi sejumlah wilayah di Aceh pascabanjir bandang masih mengalami pemadaman listrik bergilir yang ekstrem. Pemerintah Provinsi Aceh pun berkomitmen mempercepat pemulihan di sektor energi. Fokus penanganan difokuskan pada normalisasi kelistrikan, distribusi bahan bakar minyak (BBM), serta penyaluran LPG guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

"Kondisi listrik di Aceh memang masih gelap dan terjadi pemadaman bergilir yang cukup ekstrem. Hal ini disebabkan oleh robohnya sejumlah menara transmisi dan terputusnya jaringan listrik akibat bencana," ujar Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Taufik di Kantor Gubernur Aceh dikutip dalam keterangan pers, Rabu (17/12/2025)

1. Pemerintah Aceh dan PLN lakukan perbaikan di jalur Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)

Ilustrasi Listrik. (IDN Times/Arief Rahmat)

Pemerintah Aceh dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus berkoordinasi untuk memperbaiki jaringan yang menyebabkan listrik padam. Contoh perbaikan yang telah dinyatakan selesai 100 persen dan berfungsi penuh ada di jalur Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Peusangan Bireuen, yang sebelumnya terdapat empat menara roboh dan satu menara mengalami deformasi.

Selain itu, perbaikan di jalur SUTT Bireuen–Arun juga dikatakan Taufik telah tuntas. Namun, kendala teknis masih dihadapi pada jalur SUTT Brandan–Langsa, meski progres perbaikannya telah mencapai 86 persen.

“Rekan-rekan PLN terus mengejar penyelesaian agar sistem kelistrikan Aceh dapat berangsur pulih dan kembali normal. Kami terus memberikan dukungan dan berharap proses ini dapat selesai tanpa hambatan berarti,” kata Taufik.

2. Pasokan BBM di Aceh dinilai aman, Pertamina berupaya pasok BBM melalui jalur udara

ilustrasi SPBU (unsplash.com/Mehluli Hikwa)

Selain kelistrikan, secara umum pasokan BBM di Aceh dinilai dalam keadaan aman. Dari 23 kabupaten/kota, 19 daerah sudah dalam kondisi normal. Empat kabupaten lainnya, yaitu Aceh Tamiang, Gayo Lues, Bener Meriah, dan Aceh Tengah, masih dalam tahap pemulihan.

Di Aceh Tamiang, empat dari tujuh SPBU telah beroperasi normal, tiga yang lainnya masih dalam tahap perbaikan sarana pra sarana. Sementara di Gayo Lues, lima dari tujuh SPBU beroperasi, dan dua lainnya terkendala akses jalan yang terputus. Untuk Bener Meriah dan Aceh Tengah, sarana sudah dikatakan SPBU siap secara sarana pra sarana, namun distribusi BBM masih menghadapi kendala akses darat yang terbatas.

“Pertamina tetap berupaya memasok BBM melalui jalur udara, meskipun kapasitasnya sangat terbatas. Begitu akses darat terbuka, distribusi akan langsung dimaksimalkan,” ujar Taufik.

3. Penyaluran LPG sudah mulai berjalan normal

ilustrasi LPG 3 kg (pertaminapatraniaga.com)

Sementara, penyaluran LPG dari agen ke pangkalan secara umum mulai berjalan normal. Namun, distribusi ke Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah, yang relatif terisolasi, masih mengandalkan jalur udara menggunakan pesawat dan helikopter.

Lebih jauh, Pemerintah Aceh telah mengirimkan 154 tabung LPG untuk dapur umum di kedua kabupaten tersebut dan menyiapkan pengiriman tambahan 180 tabung. Untuk wilayah Banda Aceh dan Pantai Barat, distribusi dialihkan melalui jalur laut akibat terputusnya Jembatan Kota Blang.

Kendati demikian, Taufik mengakui masih terjadi antrian LPG di lapangan akibat lonjakan kebutuhan pascabencana dan keterbatasan jalur distribusi. Namun, mereka memastikan stok dan kuota LPG serta BBM dalam kondisi cukup.

Sebelumnya, Gubernur Aceh telah menyurati Menteri ESDM dan BPH Migas untuk mengantisipasi penambahan kuota jika diperlukan. Permohonan ini telah direspons dengan pembukaan akses penuh untuk penyediaan BBM dan LPG di Aceh.

Editorial Team