Ilustrasi pemilu (IDN Times/Mardya Shakti)
Dalam rilis survei Indikator Politik terbaru, dukungan dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) terus menguat kepada Prabowo - Gibran. Terhitung mulai Juli 2023 hingga 1 November 2023, dukungan kalangan nahdliyin terhadap Prabowo - Gibran naik signifikan.
Pada Juli 2023, dukungan pemilih NU terhadap Prabowo - Gibran berada di angka 31,6 persen. Lalu, beranjak pada Agustus 2023, dukungan itu semakin menguat ke 34,1 persen suara, atau dengan kata lain ada kenaikan 2,5 persen.
Menginjak bulan berikutnya pada 2 sampai 10 Oktober 2023, dukungan warga NU terhadap Prabowo - Gibran terus menunjukkan tren positif. Pada periode tersebut, Prabowo - Gibran berhasil mengantongi dukungan 35,7 persen atau ada suntikan suara 1,6 persen.
Puncaknya, pada 27 Oktober sampai 1 November 2023, dukungan nahdliyin terhadap Prabowo - Gibran terus meningkat. Memasuki November 2023, dukungan kepada Prabowo - Gibran mencapai angka tertingi, sebesar 43,6 persen atau melesat 7,9 persen.
Tak hanya mengantongi keunggulan dari massa NU, Prabowo - Gibran juga semakin banyak dipilih mayoritas basis massa muslim.
Di survei yang sama, Prabowo - Gibran mendapatkan total dukungan dari pemilih muslim sebanyak 40,2 persen, diikuti Ganjar Pranowo - Mahfud MD dengan 27,2 persen, dan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dengan 26,9 persen.
“Basis muslim makin dominan ke Prabowo, terutama beralih dari Ganjar,” ujar Burhanuddin.
Lebih lanjut, Burhanuddin menyampaikan, Prabowo - Gibran unggul di kalangan pemilih NU dengan torehan suara 43,6 persen. Disusul Ganjar - Mahfud 35 persen dan Anies - Muhaimin 17,7 persen.
Sementara, di segmentasi ormas Muhammadiyah dan lainnya, Anies - Muhaimin menang di angka 43,3 persen, Prabowo - Gibran 34 persen, dan Ganjar - Mahfud 21,5 persen.
"Pada basis NU Prabowo cenderung menguat Anies dan Ganjar cenderung menyusut. Di basis Muhammadiyah dan ormas Islam lainnya Prabowo secara umum memiliki kecenderungan meningkat, Ganjar menurun dan Anies trennya menurun," ucap dia.