Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Konsumsi Disetop 3 Hari, Jemaah Haji Cari Panci di Makkah

Kedatangan Jemaah Haji embarkasi Aceh disambut dengan salawat badar di Bandara AMMA, Madinah, pada Kamis (25/5/2023). (IDN Times/Sunariyah)

Jeddah, IDN Times - Layanan konsumsi untuk jemaah haji Indonesia dihentikan sementara selama 3 hari, karena lalu lintas Makkah yang padat selama pelaksanaan puncak haji. Layanan dihentikan pada 7, 14, dan 15 Zulhijah.

Untuk memenuhi kebutuhan makanan dalam 3 hari itu, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi  menyarankan kepada jemaah haji Indonesia untuk membeli makanan di sekitar hotel di Makkah. Banyak toko penyedia sembako di Makkah, sehingga memudahkan para jemaah haji.

Tampaknya jemaah haji Indonesia sudah mempersiapkan diri menghadapi hal ini, dengan membeli makanan dan juga alat masak. Seperti yang dilakukan 3 jemaah haji asal Embarkasi Banjarmasin (BDJ) kloter 13, Nurainah Arbain, Meri Rahmida, dan Nurliani Ulfah.

Ketiganya semangat membeli panci untuk memasak di kamar hotel. "Kebetulan di kamar ada kompor gas, jadi kami beli panci untuk persiapan memasak, ada penghentian sementara konsumsi,," ujar Meri.

 

1. Memasak bekal makanan dari Indonesia

Dapur katering untuk jemaah haji Indonesia di Bandara Jeddah. (IDN Times/Sunariyah)

Dia mengaku akan memasak nasi dan lauk pauk bersama teman sekamarnya. Mereka telah membawa beras, ikan kerapu, dan ikan asin dari Indonesia.

Meri membeli panci seharga sekitar Rp180 ribu, untuk digunakan sementara saat pelayanan ketering haji berhenti.

Usai haji, panci tersebut tidak akan dibawa ke Indonesia. "Nanti akan dihibahkan saja," terangnya.

2. Konsumsi dihentikan karena kesulitan dustribusi di puncak haji

Dapur katering untuk jemaah haji Indonesia di Bandara Jeddah. (IDN Times/Sunariyah)

Sebelumnya, Direktur Bina Haji Arsad Hidayat menjelaskan, penghentian pemberian jatah konsumsi bagi jemaah haji Indonesia tersebut karena masalah kesulitan distribusi. Sebab, mulai 5 Zulhijah Kota Makkah sudah dipadati oleh jemaah haji dari seluruh dunia yang akan menunaikan puncak haji.

"Mulai 5 Zulhijah yang diperkirakan jatuh pada 23 Juni, Kota Mekah sudah sangat padat oleh jemaah haji. Akibatnya kendaraan angkutan sulit bergerak dan bila dipaksakan masuk akan menimbulkan kemacetan panjang. Jarak dekat pun akan memerlukan waktu tempuh yang cukup lama," ujarnya.

Kondisi tersebut akan berpotensi pada terlambatnya distribusi konsumsi kepada jemaah haji Indonesia. Karena itu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memutuskan untuk menghentikan distribusi konsumsi selama 3 hari.

"Sementara selama proses haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina), jemaah akan kembali mendapatkan layanan katering, yakni tiga kali sehari. Total, ada 16 kali porsi makan yang disiapkan untuk jemaah di Armuzna," katanya.

3. Jemaah diimbau siapkan stok makanan

Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat (Dok. Kemenag)

Disebutkan, jatah tiga kali makan tersebut meliputi makan pagi, siang, dan malam.

"Selain itu, ada tambahan-tambahan penguat, support, bagi jemaah haji berupa buah-buahan dan lainnya," terangnya.

Guna mengantisipasi penghentian distribusi konsumsi ini, jemaah haji diimbau untuk membeli makanan sebagai persediaan. Jemaah bisa membeli stok makanan tersebut di sekitar hotel.

"Untuk mempersiapkan kondisi tersebut, jemaah haji Indonesia bisa membeli makanan di toko-toko yang banyak tersebar di sekitar hotel di Makkah. Dengan demikian, jemaah haji tetap bisa mengantisipasi sejak awal," tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us