Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan bakal menyelesaikan soal sisa tagihan pembayaran kerja sama pembuatan jet tempur bersama Korea Selatan yakni KF-21 Boromae atau KFX/IFX. Sejauh ini Pemerintah Indonesia baru membayar 17 persen dari total biaya Rp24,8 triliun yang harus dibiayai.
Menurut Prabowo, keputusan terkait kelanjutan pembayaran biaya pembuatan alutsista canggih itu butuh keputusan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
"Saya kira kita akan selesaikan dalam waktu dekat (penuntasan pembayaran jet tempur KFX/IFX). Karena ini kan butuh keputusan dari presiden. Jadi, saya kira kita akan sinkronkan antara Kementerian Keuangan dengan Kementerian Pertahanan," ungkap Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Kamis (6/7/2023).
Respons Prabowo masih sama seperti yang disampaikan pada 26 Juni 2023 lalu di Istana Kepresidenan. Ketika itu, ia mengatakan bakal terus bernegosiasi dengan pihak Pemerintah Korsel. Meski ketika itu, Prabowo menjanjikan bakal tetap memenuni komitmen Indonesia untuk melakukan pembayaran.
"Ya, itu memang kami akan negosiasi terus sama mereka (Korsel). Pokoknya kami akan penuhi komitmen Indonesia," tutur dia.
Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku belum mendapatkan informasi terkait kelanjutan sikap Kemhan yang ingin melanjutkan pembayaran jet tempur KFX/IFX. Ia mengaku akan berkomunikasi lebih dulu dengan Prabowo terkait hal tersebut.
"Aku belum update mengenai itu karena transaksi itu ada di Kemhan. Kalau kami di Kemkeu ya nanti akan diproses kalau itu didasarkan dengan perjanjian," ujar perempuan yang akrab disapa Ani itu di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada 4 Juli 2023 lalu.
"Kami belum dapat update, bukannya belum komunikasi tapi belum di-update," tutur dia lagi.