Jakarta, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar akhirnya memastikan pilkada di area tersebut kembali diulang tahun 2020 mendatang. Hal itu gara-gara warga Makassar lebih banyak memilih kotak kosong dibandingkan calon tunggal Munafri Arifuddin-Rachmatika Dewi (Appi-Cicu). Hal itu diumumkan secara resmi dalam rapat yang digelar KPU Kota Makassar pada Sabtu (7/7).
Berdasarkan rapat penetapan rekapitulasi, kotak kosong meraup 300.795 suara atau 53 persen. Sementara, pasangan Appi-Cicu memperoleh 264.245 suara atau 47 persen.
Lalu, mengapa pilkada tersebut baru diulang pada tahun 2020? Siapa yang akan memimpin Makassar selama dua tahun ke depan?