Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengawasi Proyek Strategis Nasional (PSN) terkait Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) di DKI Jakarta yang bernilai Rp7,2 triliun. Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) yang ditargetkan rampung pada 2027.
"KPK hadir demi memastikan proyek ini sesuai prinsip tata kelola yang baik. Kami mendampingi agar anggaran tidak bocor, mulai dari perencanaan, penganggaran, hingga pelaksanaan konstruksi," ujar Kepala Satgas Korsup Wilayah II KPK, Dwi Aprillia Linda Astuti, dalam keterangan yang dikutip pada Sabtu (18/10/2025).
KPK Awasi PSN Air Limbah yang Bikin Banyak Lubang Galian di Jakarta

Intinya sih...
KPK tekankan pentingnya pelaksanaan kontrak dan SOP
Ada 15 zona yang dikerjakan, dengan SPALD-T sudah tersedia di Zona 0
Proyek Jakarta Sewerage Development Project ditargetkan rampung pada 2027
1. KPK tekankan pentingnya pelaksanaan kontrak
KPK menekankan pentingnya komitmen pelaksanaan kontrak dan penerapan Standard Operating Procedure (SOP) dalam setiap pekerjaan, termasuk memasang saringan dan pintu air. Hal ini untuk memastikan air limbah yang masuk ke sistem, telah terkontrol hingga mampu mengolah grey water dengan baik.
"Pengawasan ini akan terus kami lakukan hingga seluruh zona tuntas pada 2027," ujar Dwi.
2. Ada 15 zona yang dikerjakan
Kepala Bidang Pengelolaan Air Limbah Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Robby Dwi Mariansyah, menegaskan proyek SPALD ini berlandaskan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 Tahun 2024 tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik. Proyek ini dikerjakan dengan memperhatikan kompleksitas kondisi lapangan dan keberadaan infrastruktur transportasi seperti Light Rail Transit (LRT) dan Mass Rapid Transit (MRT) agar tidak terjadi benturan konstruksi.
Jaringan dipasang pada kedalaman 4-16 meter, dengan diameter pipa bervariasi mengikuti kontur dan karakteristik tanah. Robby mengungkap, Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) sudah tersedia di Zona 0 melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) Setiabudi dan Krukut, yang nantinya sistem jaringan limbah di Zona 1 akan dioperasikan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) PAL Jaya.
"Dari 15 zona tersebut, sebetulnya sudah ada yang existing yaitu Zona 0 yang sudah dikelola oleh Perumda PAL Jaya, WTP nya ada di sekitar waduk Setiabudi Timur dan WTP Krukut dekat Gedung Sampoerna Square Sudirman. Sedangkan Zona 1 yang sedang dibangun ini baru perpipaan utamanya, belum nyambung ke rumah-rumah," kata Robby.
Zona 1 yang sedang dikerjakan mencakup koridor Manggarai, Jakarta Selatan, hingga Pluit, Jakarta Utara, dengan lima paket konstruksi utama. Pekerjaan di kawasan Mangga Besar meliputi pembangunan jaringan pipa sepanjang 350 meter, dengan sekitar 200 meter telah rampung dan sisanya akan diselesaikan dalam 16 hari ke depan.
3. Proyek ditargetkan rampung 2027
Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) merupakan bagian dari PSN yang mengusung Sistem Pengeolaan Air Limbah Domestik Terpusat. Proyek ini masuk PSN berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020.
Proyek bernilai Rp201,7 miliar ini ditargetkan rampung pada 2027.