Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak masyarakat untuk tak memilih calon anggota legislatif yang menawarkan amplop jelang pemilu. Hal ini untuk mencegah anggota DPR seperti Bowo Sidik Pangarso terpilih kembali. Selain itu, KPK ingin mendorong agar pemilu berjalan jujur, bersih dan melahirkan pemimpin-pemimpin yang berintegritas.
"Kami mengingatkan kepada seluruh masyarakat bahwa pemilihan harus jujur. Jujur dalam artian, jangan pernah memilih orang-orang yang akan memberikan uang untuk membeli suara," kata juru bicara KPK, Febri Diansyah di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) seperti dikutip kantor berita Antara pada Selasa (2/4).
Dalam kasus Bowo yang baru diungkap oleh penyidik lembaga antirasuah, ia telah menyiapkan 400 ribu amplop yang akan disebar jelang pemilu. Bowo maju dari daerah pemilihan Jawa Tengah II yang meliputi Demak, Kudus dan Jepara.
Febri mengatakan selaku pemilih masyarakat juga harus jujur dengan tak menerima amplop-amplop tersebut. Lalu, apa lagi komentar KPK soal terkonfirmasinya rencana 'serangan fajar'?