Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan kondisi Pejabat Pajak Rafael Alun Trisambodo saat diminta klarifikasi kekayaannya senilai Rp56 miliar. Ayah Mario Dandy Satrio itu dinilai percaya diri.
"Menurut saya pede banget," kata Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan kepada wartawan, Jumat (3/3/2023).
"Pede lah, semuanya (kekayaan Rafael) dilaporkan," dia menambahkan.
Pahala mengungkapkan KPK telah mengecek sejumlah kekayaan Rafael Alun. Namun hingga saat ini belum ditemukan data yang aneh.
Mengenai aset yang belum dilaporkan seperti mobil Rubicon dan Harley Davidson, Pahal menilai Rafael Alun masih bisa segera melaporkannya. Sebab, tenggat waktu Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun ini masih 31 Maret 2023.
"Pede dia, kalau ada belum sebangsa Harley, ya, kecil-kecil lah. 'Mau lapor sekarang, saya laporkan' tapi kan bodong. Apa yang mau dilaporkan. Jadi secara administratif semuanya oke," ujarnya.
Rafael Alun diminta klarifikasi KPK pada Rabu, 1 Maret 2023 selama 8,5 jam. Usai diperiksa, Rafael Alun irit bicara dan mengaku lelah. "Saya sudah lelah dari pagi. Tolong kasihan saya, saya sudah lelah," ujarnya.
Usai diperiksa Rabu lalu, ayah Mario Dandy Satrio itu tidak banyak berbicara saat keluar dari Gedung KPK. Namun, ia memastikan telah menyampaikan seluruh kewajibannya kepada KPK.
“Saya telah memenuhi kewajiban saya untuk memberikan klarifikasi atas undangan yang diberikan oleh KPK kepada saya,” ujarnya.
Pahala Nainggolan sebelumnya mengungkapkan pemeriksaan ini bukan yang pertama dan terakhir bagi Rafael Alun. Sebelumnya, Rafael Alun pernah dimintai klarifikasi soal hartanya juga pada 2018.
“Kita pernah periksa yang bersangkutan 2018 untuk periode 2015, 2016, 2017, 2018. Hasilnya kita terbitkan laporannya 23 Januari 2019,” ujarnya.
Pahala menyebut dalam pemeriksaan pertama, KPK memiliki keterbatasan untuk menjangkau keseluruhan hartanya.
“Jadi kami berkoordinasi dengan Inspektorat Kementerian Keuangan,” ujar Pahala.