Jakarta, IDN Times - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak membenarkan staf khususnya, Mayjen TNI Achmad Adipati Karna, berada di lokasi sengketa lahan di kawasan Tanjung Bunga, Makassar. Namun, Maruli menyebut staf khususnya di bidang pembangunan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) itu ada di sana karena keinginannya sendiri. Bukan lantaran penugasan darinya.
"Yang bersangkutan melakukan atas nama pribadi (hadir di Makassar)," ujar Maruli kepada IDN Times melalui pesan pendek pada Minggu (16/11/2025).
Jenderal bintang empat itu mengaku sudah menegur Achmad. "Sudah saya tegur yang bersangkutan," imbuhnya.
Ketika IDN Times tanyakan mengapa jenderal bintang dua itu berada di kawasan tanah yang sedang disengketakan, Maruli tak menjawab. Keberadaan Achmad di lahan yang masih disengketakan seolah membenarkan tuduhan bahwa ia menjadi beking mafia tanah. Lahan seluas 16,4 hektare itu kini tengah menjadi sengketa antara lain Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf "JK" Kalla dan PT Gowa Makassar Tourism Development (GMTD), yang terafiliasi dengan Lippo Group.
Sementara, Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AD Kolonel Inf Donny Purnomo, meminta publik agar tidak buru-buru menuding Achmad menjadi beking dari mafia tanah yang menyerobot lahan JK. "Kami sedang menelusuri dan mendalami informasi tersebut untuk memastikan duduk perkaranya secara utuh," ujar Achmad kepada IDN Times pada Rabu, 12 November 2025.
