Julukan BJ Habibie Semasa Hidup
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wafatnya Presiden ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie, Rabu (11/9) sore kemarin, masih meninggalkan duka mendalam bagi rakyat Indonesia. Sosoknya yang terkenal sangat rendah hati dan setia, sangat menginspirasi bangsa Indonesia.
Semasa hidupnya, Habibie juga memberikan kontribusi penting bagi negara, khususnya di bidang teknologi.
BJ Habibie atau yang kerap di sapa Rudy oleh kerabat dan keluarga dekatnya ini merupakan putra terbaik yang dimiliki Indonesia. Lelaki kelahiran Parepare pada 25 Juni 1936 ini juga disebut sebagai Bapak Teknologi Bangsa.
Semasa hidupnya, Habibie menempuh pendidikan bukan hanya di Indonesia, tapi sampai ke negeri Jerman, Eropa. Dia berhasil meraih gelar doktoral di Universitas Teknologi Rhein Westfalen Aachen pada 1960. Kejeniusan Habibie membuatnya mendapat banyak julukan. Apa saja?
Baca Juga: Pengakuan Habibie ke Hanung Kenapa Tak Mau Lagi Jadi Presiden
1. Bapak Teknologi Indonesia
Dilansir dari buku biografinya "Kisah Masa Muda Sang Visioner", sebelum naik menjadi presiden menggantikan Soeharto, Habibie sebelumnya menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi pada periode 19 Maret 1978 hingga 16 Maret 1998.
Selama menjabat, Habibie menoreh banyak prestasi yang diakui dunia, salah satunya melahirkan pesawat N-250 Gatotkaca. Pesawat ini melakukan penerbangan perdana pada 10 Agustus 1995.
Selanjutnya, Habibie juga pernah menciptakan suatu rancangan pesawat DO-31, pesawat dengan teknologi baling-baling yang bisa mendarat dan tinggal landas secara vertikal.
Editor’s picks
Rancangan tersebut kemudian dibeli oleh Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA. Banyaknya penghargaan serta prestasi yang diperoleh BJ Habibie semasa kariernya, membuat dia kerap disebut Bapak Teknologi Indonesia.
2. Mr. Crack, julukan BJ Habibie di mata dunia
Dilansir dari laman Quora.com, Habibie juga dipanggil dengan sebutan Mister Crack. Julukan ini diterimanya setelah menemukan teori fenomena kelelahan (fatique) pada konstruksi pesawat.
Temuan tersebut kemudian menjadikan Habibie sebagai pencetus keretakan (crack progression on random). Rumusan tersebut kemudian dinamakan Faktor Habibie. Teori itu juga dijadikan sebagai landasan ilmu bagi ilmuan aerodinamika dunia.
3. Bapak Demokrasi Indonesia
BJ Habibie dilantik menjadi Presiden ke-3 Republik Indonesia untuk menggantikan Soeharto yang lengser pada 1998. Pada masa kepemimpinannya tersebut, Habibie melakukan gebrakan baru semasa kepemimpinannya. Salah satu yang paling fenomenal adalah pemulihan sektor ekonomi serta meredakan kontrol pada kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi.
Hal ini menjadi angin segara bagi perusahaan media massa, karena dapat beroperasi kembali. Dilansir dari Notepam.com, Undang-Undang Otonomi daerah juga berhasil meredam gejolak disintegrasi sosial yang diwariskan era Orde Baru. Hal inilah yang membuat BJ Habibie kemudian dijuluki Bapak Demokrasi Indonesia.
Baca Juga: Mantan Ajudan: Habibie Kalau Marah Cuma Bilang, Oh Kok Begitu