Brigadir J Alami 7 Luka dari 5 Tembakan, Komnas HAM: Masih Dicari Tahu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, mengatakan, luka yang dialami Brigadir J akibat insiden baku tembak dengan rekannya, Bharada E, di kediaman dinas Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo sangat tergantung dengan kronologi peristiwa.
“Bisa lukanya satu, lukanya seribu, itu tergantung peristiwanya. Nah kami sedang mengumpulkan semua informasi soal peristiwa dari berbagai pihak,” ujar dia, saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/7/2022).
1. Jumlah luka akibat tembakan sedang ditelusuri
Diketahui, terdapat tujuh luka tembak yang ada di tubuh Brigadir J. Menurut keterangan polisi, saat baku tembak terjadi, Brigadir J melepaskan tujuh tembakan, sedangkan Bharada E melepaskan lima tembakan.
“Nanti itu yang akan kami rekonstruksi. Kami akan masuk ke ruang yang lebih dalam menanyakan kepada semua pihak sehingga peristiwanya menjadi terang-benderang. Apakah ini lima, tujuh, seribu, 12 (tembakan atau luka) dan lain sebagainya, akan kami ketahui,” kata Anam.
Baca Juga: Polisi Sambangi Kantor Komnas HAM, Bahas Kasus Tewasnya Brigadir J
Baca Juga: Polri Pastikan Buka Akses Komnas HAM Selidiki Kasus Penembakan Polisi
2. Ada yang ditembak berkali-kali masih selamat
Editor’s picks
Dia mengatakan, Komnas HAM mempunyai banyak pengalaman dalam menangani kasus penembakan yang berujung kematian. Bahkan, kata Anam, beberapa korban yang luka sekali namun bisa meninggal, tetapi ada pula yang sudah ditembak berkali-kali tetapi masih selamat.
“Itu kami punya dokumennya, kami punya polanya, dan ini oleh tim sejak kemarin sudah kami diskusikan mendalam. Itu yang akan kami pakai untuk menguji semua informasi yang masuk ke kami,” ujar dia.
3. Belum minta informasi apapun pada polisi
Anam mengatakan, pihaknya belum meminta konfirmasi apapun kepada polisi tentang peristiwa penembakan tersebut. Pasalnya, Komnas HAM tengah mendalami informasi yang ada di publik untuk disandingkan dengan berbagai pengalaman yang pernah dimiliki.
“Khususnya terkait luka, penggunaan senjata, dan tata kelola CCTV, yang kami dalami untuk persiapan minggu depan. Kami dalami di tiga level itu,” kata dia.
Baca Juga: Komnas HAM Tolak Gabung Tim Khusus Kasus Baku Tembak Polisi
Baca Juga: Komnas HAM akan Periksa Bharada E dan Istri Kadiv Propam Ferdy Sambo