Cara Ketahui Anak Alami Kekerasan Seksual

Orang tua harus jeli, saat anak mendakak jadi pendiam

Jakarta, IDN Times - Kekerasan seksual pada anak kerap terjadi. Orang tua harus selangkah lebih mengetahui kondisi anak saat mendapat indikasi kekerasan seksual.

KemenPPPA mencatat, pada 2022 ada 4.656 perempuan menjadi korban kekerasan. Sebanyak 5,8 persen di antaranya korban kekerasan usia 0-5 tahun, 14,4 persen korban usia 6-12 tahun dan 12,9 persen usia 13-17 tahun.

Ahli Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial, dr Eva Devita Harmoniati, mengatakan pemerkosaan bukan satu-satunya jenis kekerasan seksual. Sehingga, edukasi tentang seksual perlu diketahui.

"Harus tahu kekerasan seksual bukan hanya perkosaan, lalu sodomi. Tapi juga disentuh pada area privat dari seorang anak, perlihatkan kelamin pada anak, kemudian menontonkan porno aksi," kata Eva dalam live akun Instagram IDAI, dikutip (21/3/2022).

1. Anak pendiam dan menutup diri

Cara Ketahui Anak Alami Kekerasan SeksualAhli Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial, Dr Eva Devita Harmoniati Sp A (K) dan Ahli Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial, dr Braghmandita Widya Indraswari M Sc Sp A (K) dalam live instagram IDAI (instagram.com/idai_ig)

Ada beberapa cara orang tua menandai kemungkinan anak mengalami kekerasan seksual. Hal ini bisa dijadikan acuan supaya upaya lanjutan bisa dilakukan.

Pertama, saat anak alami kekerasan, dia akan menunjukkan perubahan perilaku. Anak yang tadinya ceria dan gembira akan cenderung diam dan menutup diri dari lingkungan sekitarnya. Kemudian, anak akan alami gangguan tidur dan tidak mah makan.

Baca Juga: KemenPPPA Gelar Bimbingan Biar Lembaga Lain Sadar Kesenjangan Gender

2. Alami keluhan di organ genital

Cara Ketahui Anak Alami Kekerasan SeksualIlustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Sukma Shakti)

Tanda lainnya adalah anak jadi lebih banyak makan karena merasa gelisah. Dia juga cenderung bangun di malam hari karena mengalami mimpi buruk.

Jika kekerasan seksual yang dialami anak sampai dengan penetrasi, biasanya akan ada keluhan di organ genitalnya, mulai dari buang air kecil atau besar. Anak yang sudah mulai bertumbuh besar juga bisa alami keputihan atau infeksi di saluran kemih.

3. Media sosial sumber kekerasan pada remaja dan anak

Cara Ketahui Anak Alami Kekerasan SeksualIlustrasi belajar daring dari rumah (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Kemudian, orang tua juga perlu tahu, media sosial bisa menjadi tempat terjadinya sumber kekerasan bagi remaja dan anak. Ahli Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial, dr Braghmandita Widya Indraswari, mengatakan di media sosial, siapa saja bisa berteman namun tak pernah bertemu namun berbeda di dunia nyata.

"Merekakan berteman dengan siapa saja, jadi semakin bebas pertemanan. Bahkan tidak pernah ketemu, kenal di medsos, lanjut kopdar, padahal belum ketemu sama sekali siapa dia," ungkapnya

4. Orang tua perlu awasi anak dengan komunikasi yang tepat

Cara Ketahui Anak Alami Kekerasan Seksual(Ilustrasi siswa saat belajar di rumah) ANTARA FOTO/Arnas Padda

Orang tua, kata Widya, perlu lakukan pengawasan pada anak. Menggunakan media sosial dan berteman diperbolehkan namun dengan pengawasan, apalagi saat anak hendak pergi.

Pendekatan komunikasi jadi penting, agar anak merasa dekat dengan orang tua dan mau berbagi serta paham bahaya di media sosial.

"Karena kalau dilarang tidak mau cerita, dan terbuka. Kita ingin melindungi, mereka ternyata malah merasa kita melarang dan membatasi terlalu ketat," kata dia.

Baca Juga: KemenPPPA: Perkawinan Anak Termasuk Pelanggaran HAM

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya