Diah CISDI: Nakes Banyak Perempuan, Hanya 10 Persen Ambil Keputusan

Bayaran laki-laki dan perempuan di sektor kesehatan beda

Jakarta, IDN Times - CEO dan Pendiri Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI), Diah Satyani Saminarsih, mengatakan bahwa perempuan dalam sektor kesehatan menjadi krusial.

Meskipun 70 persen tenaga kesehatan (nakes) adalah perempuan, hanya 10 persen yang terlibat dalam pengambilan keputusan.

"Saya mau komentari soal topik perempuan dengan stunting, yang soal perempuan itu sangat penting bahwa dilihat dari kesehatan 70 persen dari keseluruhan nakes kita adalah perempuan, tetapi hanya 10 persen yang sampai pada tingkat pengambilan keputusan di dunia kesehatan," kata dia dalam Talkshow dan Nobar Debat Kelima Capres-Cawapres 2024 by IDN Times, Minggu (4/2/2024), di IDN Media HQ, Jakarta.

Dia juga menyoroti kesenjangan gaji gender di sektor kesehatan, yang menurut World Economic Forum masih memerlukan waktu 300 tahun untuk menyamakan bayaran antara perempuan dan laki-laki.

Dalam konteks pandemik COVID-19, pentingnya perempuan dalam penanganan juga jadi persoalan bagi negara, namun sayangnya data secara terpisah belum sepenuhnya mendukung analisis dampaknya pada kematian COVID-19 perempuan dan laki-laki.

"Kenapa perlindungan perempuan penting, karena masuk kepada kelompok rentan dalam keadaan dunia normal dengan ibu yang dalam kondisi melahirkan dan kemudian meninggal, dan anaknya 40 persen lebih rentan untuk ikut meninggal bersama ibunya apabila ibunya meninggal karena postpartum hemorrhage atau pendarahan pasca- melahirkan," kata dia.

Baca Juga: CISDI: Program Satu Nakes di Desa Butuh Kembalinya Mandatory Spending

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya