DPRD DKI Dorong Anies Segera Ajukan Perpanjangan PSBB

Karena jumlah pasien COVID-19 terus bertambah

Jakarta, IDN Times – Hampir genap dua minggu pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan di DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun berencana memperpanjang penerapan PSBB, yang telah diberlakukan sejak 10 April lalu.

Rencana ini didukung oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik. Dia mendorong Anies agar segera mengajukan perpanjangan PSBB kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Saya gak tahu mekanisme perpanjangan itu apa harus mengajukan kembali ke Kementerian Kesehatan. Tapi, saya kira memang harus diperpanjang,”  kata Taufik kepada wartawan, Rabu (22/4).

Baca Juga: Pengamat Unpad: PSBB dan Lockdown Hampir Sama, Bedanya PSBB Lebih Soft

1. PSBB perlu diperpanjang karena kasus positif COVID-19 semakin bertambah

DPRD DKI Dorong Anies Segera Ajukan Perpanjangan PSBBMohammad Taufik Gerindra (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Menurut Taufik, perpanjangan PSBB perlu dilakukan karena angka penyebaran virus corona atau COVID-19 di Jakarta malah semakin bertambah, walau upaya PSBB telah dilakukan.

“Jumlah yang terpapar tetap nambah, ya walaupun jumlah yang sembuh juga meningkat,” ujar dia.

2. Anies berencana memperpanjang PSBB

DPRD DKI Dorong Anies Segera Ajukan Perpanjangan PSBBFacebook.com/AniesBaswedan

Sebelumnya, Anies menjelaskan bahwa ada wacana untuk memperpanjang PSBB setelah mendapat izin dari Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Menurut dia, penyebaran wabah COVID-19 tidak bisa selesai hanya dalam waktu 14 hari.

“Memang menurut peraturan Menkes, itu diberlakukan selama 14 hari. Padahal dalam kenyataannya wabah seperti ini tidak bisa selesai dalam 14 hari. Karena itu hampir pasti PSBB harus diperpanjang,” kata Anies saat rapat koordinasi dengan Tim Pengawas COVID-19 DPR melalui siaran langsung Parlemen TV, Kamis (16/4).

3. Sebanyak 3.399 warga Jakarta positif COVID-19

DPRD DKI Dorong Anies Segera Ajukan Perpanjangan PSBBSuasana di pusat perbelanjaan Pasar Baru, Jakarta pada Selasa (14/4/2010). (IDN Times/Herka Yanis)

Seperti dilansir dari situs resmi corona.jakarta.go.id pada Rabu (22/4), ada 3.399 kasus positif virus corona di DKI Jakarta. Dari jumlah itu, 291 orang dinyatakan sembuh dan 308 orang lainnya meninggal dunia.

Jumlah terbanyak pasien yang meninggal berada di Pondok Pinang, Jakarta Selatan yakni sebanyak 7 orang, dan 6 orang di Bintaro. Sedangkan jumlah pasien sembuh terbanyak di Senayan, Jakarta Pusat, 14 orang dan Tomang, Jakarta Barat sebanyak 11 orang.

Baca Juga: [WANSUS] Tangani Pasien COVID-19, Dokter Bisa Mandi 7 Kali Sehari

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya