Ganjar Minta Maaf Ada Jasad Perawat Ditolak Dimakamkan di Ungaran

"Padahal, tenaga medis tidak pernah menolak merawat pasien"

Jakarta, IDN Times – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta maaf telah terjadi penolakan jenazah pasien COVID-19 yang terjadi di beberapa daerah di wilayah kewenangannya. Salah satunya yang baru terjadi baru-baru ini adalah di Ungaran. 

Permintaan maaf itu direkam oleh Ganjar dalam sebuah video dan diunggah ke akun media sosialnya pada Jumat (10/4). Di dalam videonya itu, ia mengaku sakit hati dan sekaligus mengajak publik agar tersentuh hatinya agar menerima proses pemakaman jenazah pasien COVID-19.

“Saya mendapatkan laporan yang mengejutkan, peristiwa yang membuat tatu ati (sakit hati). Sekelompok warga Ungaran menolak pemakaman pasien COVID-19. Ini kejadian kesekian kali. Dan saya mohon maaf, saya ingin kembali mengajak bapak ibu untuk ngrogoh rasa kamanungsan (rasa kemanusiaan) yang kita miliki," kata Ganjar lewat akun Instagram pribadinya @ganjar_pranowo. 

Ganjar pun menitipkan pesan penting melalui videonya itu. Apa itu?

1. Ganjar jelaskan jenazah pasien COVID-19 tetap aman bila diproses dengan benar

Ganjar Minta Maaf Ada Jasad Perawat Ditolak Dimakamkan di UngaranGubernur Jateng Ganjar Pranowo memakai masker saat menggelar rakor di kantornya. IDN Times/Fariz Fardianto

Ganjar meminta kepada warga Jateng agar tidak perlu khawatir ketika menerima jenazah pasien COVID-19 untuk dimakamkan. Sebab, virus di dalam jasad tersebut tidak akan tertular lantaran sudah diproses sesuai dengan aturan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Dengan nada pelan, ia mengatakan pengurusan jenazah telah dilakukan dengan aman mulai dari segi agama maupun medis.

“Mulai dari penyucian secara syar’i, kemudian dibungkus kantong plastik yang tidak tembus air, hingga dimasukkan peti,” kata Ganjar.

Baca Juga: Jangan Tolak Jenazah! Pemerintah Ingatkan Jika Pasien Corona Syahid

2. Virus COVID-19 mati begitu inangnya juga mati

Ganjar Minta Maaf Ada Jasad Perawat Ditolak Dimakamkan di UngaranDok. Humas Pemprov Jateng

Ganjar kemudian mengutip pernyataan para ahli bahwa virus di dalam tubuh pasien COVID-19 sudah mati, sebab tubuh manusia yang dijadikan inang juga mati. Sehingga, warga tak perlu khawatir akan tertular. 

“Majelis ulama pun sudah berfatwa bahwa mengurus jenazah itu wajib hukumnya, sementara menolak jenazah itu dosa. Karena itu, saya berharap kejadian di Ungaran ini menjadi yang terakhir, jangan lagi ada penolakan jenazah apalagi seorang perawat," ujarnya.

3. Ganjar meminta maaf kepada seluruh tenaga medis

Ganjar Minta Maaf Ada Jasad Perawat Ditolak Dimakamkan di UngaranGubernur Jateng Ganjar Pranowo saat menghubungi pasien positif Corona. Dok humas Pemprov Jateng

Ganjar pun menyayangkan mengapa jenazah perawat yang terkena COVID-19 harus ditolak oleh warga dimakamkan. Tenaga medis merupakan individu yang berada di garda terdepan saat perang melawan COVID-19.

Seharusnya, kata Ganjar, tenaga medis dianggap sebagai pahlawan kemanusiaan. Sebab, dalam perang melawan COVID-19, mereka tetap merawat pasien kendati tahu bisa saja tertular virus Sars-CoV-2 itu. 

“Para perawat, dokter, tenaga medis tidak pernah menolak pasien kenapa kita tega menolak jenazah mereka yang telah berkorban menyelamatkan kita,” ujar dia.

Ia juga meminta maaf kepada seluruh tenaga medis yang tetap bekerja walau tahu ada risiko besar tertular COVID-19. Ia pun mengajak seluruh warga Jateng untuk bersama-sama melawan virus corona. 

4. Jasad perawat di Ungaran ditolak oleh warga untuk dimakamkan

Ganjar Minta Maaf Ada Jasad Perawat Ditolak Dimakamkan di UngaranIlustrasi pemakaman. IDN Times/Candra Irawan

Sebelumnya terjadi penolakan terhadap jenazah perawat RSUD dr Kariadi Semarang pada (9/4) lalu. Semula, jenazah perawat itu hendak dimakamkan di samping makam ayahnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Siwarak, Bandarjo, Ungaran.

Tetapi, karena adanya penolakan dari warga pemakaman perawat tersebut dipindahkan ke kawasan makam Bergota Semarang dekat dengan RSUP dr Kariadi.

https://www.youtube.com/embed/sM9g96mrMXE

Baca Juga: Warga Tolak Jenazah Perawat RSUP Kariadi, Ketua RT: Saya Gak Tega

Topik:

Berita Terkini Lainnya